Daerah Selasa, 08 Maret 2022 | 10:03

Sebanyak 1.312 Jiwa Terdampak Banjir di Tanah Laut Kalsel

Lihat Foto Sebanyak 1.312 Jiwa Terdampak Banjir di Tanah Laut Kalsel Sebanyak 1.312 jiwa dari 428 KK terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa, 8 Maret 2022. (Foto: BNPB)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Sebanyak 1.312 jiwa dari 428 KK terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa, 8 Maret 2022. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut menyebut, peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dari pagi hingga sore hari pada Senin, 7 Maret 2022.

Tercatat wilayah yang terdampak banjir meliputi tiga desa di tiga kecamatan. Rinciannya adalah Desa Batu Tungku di Kecamatan Panyipatan, Desa Ambungan di Kecamatan Pelaihari dan Desa Ranggang di Kecamatan Takisung.

Sebanyak 412 unit rumah milik warga terendam banjir. Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Kerugian yang ditimbulkan atas peristiwa itu masih dalam pendataan lebih lanjut.

Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Tanah Laut, TNI, Polri, lintas instansi terkait, masyarakat dan relawan telah berada di lokasi guna kaji cepat, monitoring, melakukan pendataan lebih lanjut, mendirikan dapur umum serta membantu evakuasi warga serta memastikan keselamatan mereka.

Baca juga: Kembali Joki Vaksin Covid-19 Ditangkap, Kali Ini di Banjarmasin Kalsel

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir atau kilat masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Tanah Laut hingga Kamis, 10 Maret 2022 sesuai informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

"Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Disebutnya, untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya