Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengunjungi Jepang pada Rabu, 27 Juli 2022 dan dijadwalkan bertemu dengan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, menurut keterangan dari Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo, Selasa, 26 Juli 2022.
Pada hari yang sama, Presiden Jokowi juga akan berbicara dengan Perdana Menteri Fumio Kishida dan kalangan pebisnis Jepang untuk membahas sejumlah kerja sama bilateral, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Jepang menjadi negara kedua setelah China yang dikunjungi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana, sebelum bertolak ke Korea Selatan dalam lawatan ke tiga negara di Asia Timur.
Baca juga: Momen Langka, Merah-Putih Berkibar di Beijing Saat Jokowi Kunjungi China
Para pejabat yang mengiringi lawatan itu di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto.
Kunjungan Jokowi ke Jepang juga merupakan lawatan balasan dari kunjungan PM Kishida ke Indonesia pada akhir April lalu.
Baca juga: Jokowi-Xi Jinping Menuju Deal Tandatangani Kesepakatan Ini
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengatakan bahwa Jepang merupakan salah satu mitra ekonomi tradisional penting bagi Indonesia.
Perdagangan bilateral RI-Jepang tahun lalu mencapai 32 miliar dolar AS (sekitar Rp 480 triliun) dan total nilai investasinya mencapai 2,26 miliar dolar AS (sekitar Rp 33,9 triliun).
Baca juga: Pertemuan Jokowi-Xi Jinping di Distrik Haidian, Beijing
Setelah Beijing dan Tokyo, destinasi terakhir Jokowi dalam kunjungan singkatnya adalah Seoul pada 28 Juli 2022. Di ibu kota Korea Selatan itu, Jokowi direncanakan bertemu dengan Presiden Yoon Suk Yeol.
Menurut Retno, selain membahas penguatan kerja sama bilateral, Jokowi dan para pemimpin di tiga negara tersebut dalam masing-masing pertemuan bilateral juga akan membahas perkembangan terakhir di kawasan dan isu-isu internasional. []