News Selasa, 29 April 2025 | 14:04

Sosialisasi Empat Pilar di Toba, Penrad Siagian: Pancasila Adalah Nafas Hidup Bangsa

Lihat Foto Sosialisasi Empat Pilar di Toba, Penrad Siagian: Pancasila Adalah Nafas Hidup Bangsa Anggota MPR RI, Pdt. Penrad Siagian. (Foto:Opsi/Fernandho Pasaribu)

Toba - Anggota MPR RI, Pdt. Penrad Siagian menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Kantor Bupati Toba, Sumatra Utara (Sumut).

Kegiatan ini dihadiri oleh kelompok Pemuda Toba serta Punguan Siagian Toba yang secara aktif mengikuti jalannya sosialisasi.

Dalam kegiatan tersebut, Penrad Siagian menegaskan bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan—yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika—merupakan fondasi penting dalam menjaga keutuhan bangsa.

Ia menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar simbol, tetapi harus menjadi nafas hidup seluruh rakyat Indonesia.

“Pancasila membentuk identitas bangsa, menuntun perilaku warga negara, dan menjadi dasar moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilainya harus kita hidupi dan amalkan setiap hari,” ujar Penrad dalam paparannya.

Ia mengurai lima peran penting Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pertama, Membangun Identitas Bangsa: Pancasila menjadi landasan bagi pembentukan identitas bangsa Indonesia, yang mencakup nilai-nilai, norma, dan prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi.

Kedua, Menjaga Persatuan dan Kesatuan: Pancasila mendorong persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengakui dan menghormati keanekaragaman budaya, agama, dan suku bangsa.

Ketiga, Mendorong Pembangunan yang Berkeadilan: Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga pembangunan diarahkan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Keempat, Meningkatkan Partisipasi Warga Negara: Pancasila mendorong partisipasi aktif warga negara dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan, sehingga tercipta pemerintahan yang demokratis dan transparan.

Kelima, Membangun Moral dan Etika: Pancasila mengandung nilai-nilai moral dan etika yang menjadi pedoman bagi perilaku warga negara, sehingga tercipta masyarakat yang berakhlak mulia dan berintegritas.

Lebih lanjut, Penrad juga menggarisbawahi pentingnya Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar pemersatu dalam keberagaman.

Menurutnya, semangat toleransi dan saling menghormati perlu terus dipupuk demi menciptakan kehidupan sosial yang harmonis.

“Dengan demikian, Pancasila sebagai dasar negara memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis, adil, dan sejahtera,” katanya.

Melalui kegiatan ini, Penrad berharap agar generasi muda, khususnya di Toba, menjadi pelopor dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat komitmen terhadap keindonesiaan di tengah tantangan zaman.

Menanggapi itu, salah satu peserta, Baja Panggabean menanyakan tentang aturan pendirian rumah ibadah dan apakah memungkinkan aturan tersebut dihapus.

Menanggapi hal ini, Anggota MPR RI, Penrad Siagian menegaskan jika aturan itu dihapus, akan ada kekosongan hukum yang memungkinkan terjadi persekusi lebih besar terhadap gereja dan kelompok minoritas lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Baja Panggabean yang hadir dalam kegiatan itu menyatakan dukungannya terhadap sikap Penrad Siagian.

“Maka hari ini saya mendukung revisi aturan tersebut menjadi Perpres dengan menghilangkan peran-peran FKUB dalam memberikan rekomendasi pendirian rumah ibadah. Sering kali FKUB menjadi penghalang bagi warga negara untuk mendirikan rumah ibadah,” tegas Baja.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya