Hiburan Minggu, 13 Februari 2022 | 11:02

Syerin @quweenjojo Ngaku Delusi, Gofar: Terima Kasih Polisi

Lihat Foto Syerin @quweenjojo Ngaku Delusi, Gofar: Terima Kasih Polisi Penyiar dan konten kreator, Gofar Hilman. (Foto: Instagram/pergijauh)

Jakarta - YouTuber Gofar Hilman mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah membantunya melakukan proses mediasi dengan Hafsyarina Sufa Rebowo (Syerin) alias Nyelaras pada 10 Februari 2022.

Seperti diketahui, Gofar sempat dituduh melakukan aksi pelecehan seksual yang marak diungkap di Twitter @quweenjojo pada tahun 2021 lalu.

Gofar meyakini, sejak awal kasus tersebut hanyalah hoaks belaka. Menurutnya, kebenaran tidak bisa disembunyikan dan tak bisa dipermainkan. Sebab, belakangan Syerin mengaku sedang berkhayal atau delusi dilecehkan olehnya.

Baca juga: Gofar Hilman Bawa Polisi, Syerin @quweenjojo Langsung Ngaku Delusi

"Untuk itu, terima kasih sekali lagi gue ucapkan kepada pihak kepolisian yang sudah membantu jalannya mediasi dan kepada teman-teman semua yang masih mendukung gue sampai saat ini," kata Gofar menggunakan akun Twitter @pergijauh dikutip Opsi di Jakarta, Minggu, 13 Feberuari 2022.

Gofar menilai kejadian ini telah memberikan pembelajaran yang luar biasa bagi Syerin. Pria bertato itu mengaharapkan, ke depan hal ini dapat menjadi pelajaran berharga buat seluruh pihak untuk lebih bertanggung jawab dalam bersosial media.

Dia juga membantah telah mengancam ataupun mengintimidasi Syerin, hingga yang bersangkutan mengaku delusi.

Baca juga: Nyelaras Quweenjojo Klarifikasi Tuduhan Pelecehan Seksual Gofar Hilman

"Dan, gue tegaskan di sini bahwa gue tidak memaksa yang bersangkutan untuk mengatakan hal yang bertentangan dengan fakta yang dia paparkan saat mediasi. Semua yang dinarasikan mengenai seberapa powerful gue itu justru hal-hal yang ada di luar kapasitas gue," katanya.

Dia mengaku hanya memiliki iktikad sederhana, menemui Syerin untuk bermediasi, demi mencari titik terang bersama atas kasus dugaan pelecehan seksual yang dialamatkan padanya.

"Tidak semua orang bisa menerima dan memahami, tapi apa yang ada bukanlah sebuah paksaan dan rekayasa. Terima kasih," kata Gofar Hilman. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya