Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak memungkiri peristiwa banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terjadi karena adanya faktor rusaknya daerah aliran sungai (DAS) akibat adanya aktivitas pertambangan dan kerusakan hutan.
Maka itu, perlu rasanya ia menanam pohon di area bekas tambang. Jokowi pun menekankan, aksi penanaman pohon ini tidak hanya dilakukan di Kalimantan saja, bisa estafet ke provinsi lain yang kondisi hutannya sudah rusak.
"Pada hari ini saya datang ke Sintang, dalam rangka penanaman pohon untuk pemulihan lingkungan di bekas-bekas tambang yang ada di Provinsi Kalimantan Barat," ucap Jokowi melalui video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, dilihat Opsi, Rabu, 8 Desember 2021.
"Ini juga akan nanti kita lanjutkan di provinsi-provinsi yang lain," ujar dia lagi.
Jokowi nampak menanami berbagai jenis vegetasi di atas lokasi bekas area pertambangan emas.
"Kita telah menanam pohon, baik itu buah-buahan dan spesies yang lainnya," ucap dia.
Jokowi mengharapkan melalui kegiatan penanaman pohon ini bisa berimbas ke tingkat pemulihan lingkungan.
Utamanya, kata dia, di daerah tangkapan air hujan dan DAS Sungai Kapuas juga Sungai Melawi.
"Di hulunya ini banyak yang rusak karena hal-hal yang berkaitan dengan pertambangan dan juga kerusakan hutan karena perkebunan," kata Jokowi.
Jokowi juga berharap, kegiatan penanaman pohon ini bisa dilakukan di provinsi lain. Dia juga menginstruksikan ke perusahaan swasta yang bergerak di bidang tambang, dapat membuat nursery atau persemaian bibit.
"Sehingga perbaikan lingkungan untuk bekas tambang bisa kita kerjakan dengan baik. Selain kita akan juga membangun sebuah persemaian di lingkungan Sungai Kapuas dalam rangka penanaman kembali, rehabilitasi kembali hutan-hutan kita yang rusak," kata Jokowi. []