Jakarta - Greysia Polii secara resmi gantung raket. Dunia bulu tangkis yang digelutinya selama 30 tahun, ditinggalkan dengan kenangan dan prestasi manis.
Greysia pamit dalam acara `Testimonial Day` yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Minggu, 12 Juni 2022 pagi.
Perempuan kelahiran 11 Agustus 1987 itu mengakhiri kiprahnya selama 19 tahun menghuni Pelatnas Cipayung.
Sejumlah pejabat hadir dalam seremonial days tersebut. Ada Menpora Zainudin Amali, Ketum PP PBSI Agung Firman Sampurna, Ketua Harian PBSI Alex Tirta, Sekjen PBSI Fadil Imran, dan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.
Menteri Amali memberikan apresiasi, dengan memberikan jaketnya kepada Greysia yang sudah 30 tahun berkecimpung di dunia bulu tangkis Tanah Air.
Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna juga memberikan penghormatan dan ucapan terima kasih atas dedikasi, perjuangan dan inspirasi untuk istri Felix Djimin itu.
Sebagai pemain, etos Greysia begitu luar biasa. Dengan semangat tidak kenal menyerah, dia bisa bangkit dari keterpurukan di Olimpiade London 2012 dan puncaknya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Banyaknya sambutan yang mengalir kepada peraih medali emas Asian Games 2014 itu membuat Greysia merasa terharu.
Dedikasinya selama 30 tahun di dunia bulu tangkis Indonesia dan 19 tahun bersama Pelatnas Cipayung berakhir dengan manis.
Baca juga:
Tumbangkan Wakil Malaysia, Apri/Fadia ke Final Indonesia Masters 2022
Beberapa gelar juara mulai dari multi event seperti SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade telah diraih. Juga gelar-gelar turnamen internasional.
Tidak heran atas prestasi itu banyak orang terutama insan bulu tangkis Tanah Air merasa kehilangan dengan pensiunnya Greysia.
“Perjalanan yang panjang, dibutuhkan 30 tahun untuk mencapai semua apa yang dicita-citakan dari kecil dan itu tidak terlepas dari dukungan masyarakat Indonesia, keluarga, dukungan teman-teman yang ada di sini,” kata Greysia.
“Bagi saya, tempat ini, begitu memorable. Pada 14 tahun silam, tim putri Indonesia yang tidak dipandang malah bisa maju ke final Piala Uber 2008,” kenang Greysia, yang juga masuk tim Indonesia.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. (Foto: PBSI)
Greysia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah RI, PBSI, keluarga, pelatih, pemain senior, junior seluruh teman dan lawan, para karyawan dan staf Pelatnas PBSI yang meski tidak terlihat langsung tapi semua berjasa besar bagi dirinya.
Dan juga tidak lupa untuk klub yang membesarkan namanya Jaya Raya Jakarta. Pun untuk klub Eng Hian Badminton Academy (EBHA).
“Terima kasih juga untuk partner saya, Apriyani Rahayu yang sudah mengantar saya bisa berprestasi,” kata Greysia kepada Apriyani yang juga hadir.
Dalam acara seremonial pensiunnya Greysia Polii, digelar pertandingan eksibisi, mulai dari tiga lawan tiga dan empat lawan empat yang begitu menarik bagi penonton.
Pertandingan ini melibatkan para pemain kelas dunia seperti, Jongkolphan Kititharakul, Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Misaki Matsutomo, Yuta Watanabe (Jepang), Wang Chi-Lin dan Tai Tzu Ying (Chinese Taipei), Gabriela Stoeva (Bulgaria), Thinaah Muralitharan (Malaysia), Wang Yilyu, Huang Dongping (China) hingga Ashwini Ponnappa (India), dan Shin Seung Chan (Korea Selatan).
Para pemain tersebut digabung dengan beberapa pebulutangkis Tanah Air seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, hingga Hendra Setiawan.
Dalam pertandingan amal tersebut terkumpul donasi total senilai Rp 156 juta yang dibagikan kepada dua yayasan amal, yakni kepada Yayasan Saluran Berkat Mandiri (YSBM) dan Pupa Center dengan masing-masing senilai Rp 87 juta dan Rp 69 juta. []