Daerah Selasa, 31 Mei 2022 | 18:05

Wakil Ketua DPRK Abdya Dorong Petani Sawit Bentuk Konsorsium

Lihat Foto Wakil Ketua DPRK Abdya Dorong Petani Sawit Bentuk Konsorsium Wakil ketua ll Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Hendra Fadhli. (Foto:Opsi/Syamsurizal)

Aceh Barat Daya - Wakil Ketua ll Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, Hendra Fadli mendorong petani sawit di kabupaten setempat untuk membentuk konsorsium.

"Di hulu, petani sudah memiliki perkebunan sawit. Sementara di hilirnya, petani harus memiliki Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS), sehingga tidak terjadi permainan harga di sini. Caranya bagaimana, mereka harus membentuk konsorsium (serikat) tani yang kuat," kata Hendra Fadli, Selasa, 31 Mei 2022.

Menurutnya, pemodal besar tidak mau rugi. Sebab, hukum kapitalisme itu tetap mencari untung, sementara petani mendapatkan kerugian besar. Katanya, peran Apkasindo sangat besar dalam hal ini. Dengan luas lahan perkebunan 27 ribu hektare itu bisa melahirkan tiga PMKS milik petani.

"Caranya organisir para petani secara resmi, lalu membentuk konsorsium. Kemudian aset mereka itu dijadikan modal di perbankan," ujarnya.

Hendra mengaku salut terhadap pemikiran Fadli Ali selaku pengurus Apkasindo Aceh yang terus melakukan advokasi terhadap harga Tandan Buah Segar (TBS) kepala sawit milik petani.

Menurutnya, Fadli Ali dengan Apkasindo dinilai mampu mengorganisir para petani Abdya untuk membuat konsorsium yang kuat dan memilik konsep matang.

"Kalau Bang Fadli Ali ketua konsorsiumnya dan Apkasindo yang mengorganisir itu, saya yakin ini pasti kuat. Yang penting kan ada petaninya, lahan perkebunan, manajemen, AD/ART dan memiliki akta notaris. Kemudian tinggal di pengorganisiran, konsep dan lobi," sebutnya.

Menurut dia tidak ada yang harus diperdebatkan dengan Fadli Ali. Secara manajemen, Fadli Ali juga sudah khatam. Artinya tinggal mampu tidaknya kita mengorganisir petani sawit 27 ribu hektare ini.

"Minimal 2 ribu hektare pun boleh. Ini kan mindset kita melihat pabrik itu terlalu besar, orang kaya yang bisa buat itu. Padahal orang kaya juga membangun lobi dengan perbankan. Maka, syarat utamanya adalah mengorganisir petani sawit oleh Apkasindo. Baru kemudian pemerintah mempermudah," sebutnya.

Menurut Hendra, bangunan PMKS milik pemerintah yang berada di Lhok Gayo, Babahrot, memiliki peluang untuk bisa dimanfaatkan oleh konsorsium petani sawit. Karena, sejauh ini tidak ada investor yang tunggal yang mau membangun pabrik di situ.

"Maka, saya kira ada peluang dibangun PMKS milik konsorsium petani sawit Abdya disitu. Caranya, tinggal tawarkan saja konsepnya. Mengenai mekanismenya, tinggal disepakati dengan pemerintah," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya