Soppeng - Seorang wanita yang merupakan bandar arisan berinisial KR 29 tahun di kabupaten Soppeng, Sulsel ditangkap polisi. Dia ditangkap karena menggelapkan uang arisan dari 32 korbannya sebesar Rp 600 juta.
"Dia ditangkap pada 23 Februari 2022 lalu," kata Kasat Reskrim Polres Soppeng Iptu Noviarif Kurniawan, Jumat 25 Februari 2022.
Wanita tersebut ditangkap setelah polisi menerima laporan dari korbannya pada, Senin 21 Februari 2022 lalu. Sehingga polisi langsung melakukan penyelidikan.
Setelah ditangkap, KR langsung ditetapkan sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan pada Rabu 23 Februari 2022.
"Kasus ini dilaporkan pada 21 Februari 2022, penyelidikan dilakukan malamnya. Dan pada 22 Februari pengumpulan bahan keterangan dari korban," tutur Noviarif.
Noviarif mengatakan wanita KR merupakan warga Kelurahan Cabbeng, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulsel. KR memulai arisan bodong ini sejak Januari 2021.
Arisan bodong yang dia lakoni bervariasi, ada yang menyetor, Rp 20 juta, Rp 10 juta, Rp 5 juta, Rp 2 juta dan Rp 1 juta. Ada juga arisan duos yang hanya di ikuti oleh dua orang saja sebagai member tapi nominal per orangnya besar.
Hingga pada Oktober 2021 arisan itu lancar dan peserta tidak ada yang komplain. Namun masalah mulai muncul saat memasuki November 2021 karena KR tiba-tiba hilang tanpa kabar, kondisi itu terus berlanjut hingga Februari 2022.
"Korbannya ada 32 orang. Dia mendapatkan keuntungan dari 32 korban itu sebanyak Rp 600 juta. Setelah dilakukan pemeriksaan, arisan itu tidak ada. Hanya berkedok jual arisan," beber Noviarif.
"Memang ini sudah berkedok bodong, karena tidak ada nomor dan orangnya. Uang yang di dapat dari para member dipakai bayar utang ke orang," tambahnya.
Noviarif mengatakan pihaknya baru mendalami keterangan korban yang berada di Soppeng. Dia mensinyalir bahwa korban KR juga ada yang berasal dari Makassar, Kalimantan, Kendari hingga Morowali.
"Kita juga buka pelaporan, bagi para korban yang belum terdata agar melapor ke kita. Jangan sampai masih banyak korbannya yang tidak kita tau. Karena kita curiganya, masih ada banyak korbannya di luar," tutup Noviarif. []