Daerah Jum'at, 11 Maret 2022 | 13:03

178 Ekor Ternak Mati Akibat Banjir Bandang di Banggai Sulawesi Tengah

Lihat Foto 178 Ekor Ternak Mati Akibat Banjir Bandang di Banggai Sulawesi Tengah Bangkai hewan ternak yang mati terseret banjir bandang di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu, 9 Maret 2022. {Foto: BPBD Kabupaten Banggai)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada Rabu, 9 Maret 2022 telah menyebabkan 178 hewan ternak mati. Rinciannya 3 ekor sapi, 5 ekor kambing, 20 ekor babi dan 150 ekor ayam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai per Jumat, 11 Maret 2022, menyebut banjir bandang juga telah menyebabkan 8 unit rumah rusak berat, 7 unit rusak sedang dan 17 unit rusak ringan.

Banjir bandang itu tercatat sempat merendam pemukiman warga dengan tinggi muka air 100 sentimeter. 

Adapun kondisi mutakhir saat ini air telah surut dan warga mulai membersihkan rumah mereka dari material lumpur yang terbawa banjir.

BPBD bersama lintas instansi gabungan telah berkoordinasi guna kaji cepat, monitoring kondisi mutakhir, membantu proses evakuasi, pembersihan material dan memberikan bantuan logistik serta peralatan.

Baca juga: Banjir Bandang di Banggai Sulawesi Tengah, 8 Rumah Rusak

Hujan dengan intensitas ringan, sedang dan yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Banggai hingga Minggu, 13 Maret 2022, sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," kata Abdul Muhari selaku Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Jumat, 11 Maret 2022. 

Menurut Muhari, upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan agar dilakukan secara berkala.

"Sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam," katanya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya