News Selasa, 30 November 2021 | 15:11

BEM Nusantara Jawa Timur Gelar Webinar Nasional Mahasiswa Melek UMKM

Lihat Foto BEM Nusantara Jawa Timur Gelar Webinar Nasional Mahasiswa Melek UMKM Gambar tangkapan layar gelaran Webinar Nasional Mahasiswa Melek UMKM yang digelar BEM Nusantara. (Fo
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) Jawa Timur mengelar Webinar Nasional bertajuk Mahasiswa Melek UMKM yang menyasar mahasiswa se - Indonesia agar melek UMKM. Helatan yang diselenggarakan pada Senin, 29 November 2021 ini, dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia.

Helatan ini sukses menyita perhatian para pengusaha muda dari golongan mahasiswa. Narasumber yang dihadirkan merupakan para ahli pada dunia UMKM. 

Adapun pemateri pertama yaitu Dr. Handy Aribowo. S.T,.M.M yang merupakan Wakil Rektor III STIE IBMT Surabaya juga konsultan dan penulis buku. Pembicara kedua adalah ahli kewirausahaan UMKM yaitu M. Dadang Kurnia seorang digital marketing specialist sekaligus founder Tajir Business School. Sementara sebagai pembicara terakhir Suhendi Umbarno Mustofa yang saat ini menjabat sebagai koordinator Komisi Isu Ekonomi Kreatif BEMNUS Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Ahmad Faruuq sebagai Koordinator BEMNUS Jawa Timur menerangkan jika tujuan didatangkan para narasumber yang ahli di bidangnya guna membantu mengusut tuntas dan memecahkan masalah berwirausaha yang dialami mahasiswa.

"Kali ini kami hadirkan narasumber untuk kupas tuntas UMKM karena kami sadar bahwa aktivitas UMKM ini bisa mahasiswa jajal tekuni, insyallah dengan UMKM kita semua bisa berdaulat secara ekonomi," kata Faruuq, dikutip Opsi pada Selasa, 30 November 2021.

"Kalau seluruh mahasiswa Indonesia melek UMKM kami yakin cita-cita pendidikan yang berdaulat terwujud," ujar dia. 

Pembicara pertama, Dr. Handy Aribowo, menjelaskan jika dalam memulai sebuah usaha perlu yang namanya riset pasar. Hal itu diperlukan agar calon penjual dapat mengetahui keadaan pasar yang akan dieksekusi.

"Dalam sebuah riset, kita tidak hanya melakukan sekali riset saja, namun harus berkali kali melakukan riset ulang," ujar Rektor III STIE IBMT Surabaya itu.

Hal ini lantas diperkuat dengan pendapat Dadang Kurnia sebagai pemateri kedua. Menurutnya, riset pasar penting dilakukan secara konsisten. Hal ini karena dengan kondisi era digitalisasi saat ini kita sangat perlu untuk riset riset terus menerus, mengingat akan semakin banyaknya kompetitor di bidang usaha yang sama

"Sehingga dibutuhkan inovasi dan kreasi agar usaha kita bisa unik juga berbeda dari yang lain," kata Dadang.

Pembicara ketiga menambahkan poin-poin penting yang perlu dilakukan ketika hendak memulai wirausaha, khususnya bagi para mahasiswa.

"Tentukan target konsumen yang meliputi usia, jenis kelamin dan juga golongan ekonomi. Setelah itu, kita perlu menentukan ide promosi yang menarik. Jangan lupa untuk memanfaatkan media sosial juga marketplace yang ada," tuturnya.

"Kemudian tunjukkan keunggulan produk, jaga dan terus tingkatkan pelayanan pada konsumen. Terakhir teruslah berinovasi jangan lupa untuk amati, tiru, dan cermati produk kompetitor di bidang usaha yang sejenis," ujar Suhendi Umbarno Mustofa.

Diakhir pemaparannya, Koordinator Komisi Ekonomi Kreatif BEM Nusantara Jatim berharap sinergisitas antar elemen Perguruan Tinggi dan pemerintah khususnya Kementerian/Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim bisa dilakukan dan memberi perhatian lebih untuk membangkitkan UMKM - UMKM Mahasiswa. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya