News Jum'at, 01 April 2022 | 15:04

6 Tahun Negosiasi, Malaysia dan Indonesia Teken MoU Perlindungan Pekerja Migran

Lihat Foto 6 Tahun Negosiasi, Malaysia dan Indonesia Teken MoU Perlindungan Pekerja Migran Presiden Jokowi dan PM Malaysia menyaksikan penandatanganan MoU, Jumat, 1 April 2022. (Foto: setkab)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Ismail Sabri Yaakob bertandang ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 1 April 2022. Bertemu Presiden Jokowi, kedua pejabat negara membahas soal perlindungan pekerja migran.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya menyebut, kunjungan PM Malaysia khususnya membahas perlindungan pekerja migran Indonesia di sektor domestik. 

Sekaitan itu telah pula ditandatangani sebuah memorandum of understanding (MoU) antara dua negara tentang perlindungan pekerja migran dimaksud.

Indonesia diwakili Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, sedangkan Malaysia diwakili Menteri Sumber Daya Manusia Dato Sri M Saravanan. Presiden Jokowi dan PM Malaysia menyaksikan proses penandatanganan tersebut.

Baca juga: Addie MS Ciptakan Mars Kementerian Tenaga Kerja

"Kenapa MoU ini sangat penting, karena MoU ini sudah dinegosiasikan sejak enam tahun lalu. Dengan MoU ini maka kita berharap perlindungan pekerja migran Indonesia yang bekerja di sektor domestik di Malaysia dapat lebih dimaksimalkan, dapat terpantau dengan baik. Saat mereka berangkat penempatan sampai kembali (ke Tanah Air)," jelas Menteri Retno.

Sehingga kata dia, kita juga berharap bahwa kasus-kasus yang tidak baik yang menimpa pekerja domestik Indonesia di Malaysia akan dapat diturunkan secara drastis.

"Tadi presiden juga mengatakan bahwa kali ini adalah untuk sektor domestik. Ke depan sektor-sektor lain, seperti konstruksi, jasa, perladangan dsb, mudah-mudahan juga akan dapat dilakukan kerja sama dengan Malaysia," terang Menteri Retno.

Baca juga: 86 Pekerja Migran Ilegal Diamankan di Sumut

Karena ini imbuh Menteri Retno, adalah kepentingan dua negara. Dari pihak Malaysia, tenaga kerja Indonesia sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian Malaysia.

Ditambahkan, dalam pembicaraan dengan Presiden Jokowi, PM Malaysia juga menyampaikan mengenai masalah usulan duta besar. Presiden kata Menteri Retno, menyampaikan bahwa untuk pengusulan duta besar memang membutuhkan proses dari parlemen.

"Jadi kita menunggu proses dari parlemen dan mudah-mudahan dapat diselesaikan dalam waktu dekat," terangnya.

Kunjungan PM Malaysia Dato Sri Ismail Sabri Yaakob ini merupakan kunjungan kedua setelah dilantik sebagai PM Malaysia pada Agustus 2021 lalu. 

Kunjungan pertama dilakukan PM Malaysia ini pada November 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Polres Batubara Tangkap Lima Pelaku Penyelundupan PMI Ilegal Tujuan Malaysia

PM Ismail Sabri Yaakob tiba di beranda samping Istana Merdeka sekitar pukul 10.53 WIB dan langsung disambut Presiden Jokowi. 

Kedua pemimpin kemudian saling memperkenalkan delegasi masing-masing yang tampak menunggu di depan Ruang Kredensial, Istana Merdeka.

Dari Indonesia tampak hadir Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, serta Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. 

Sedangkan dari Malaysia terlihat Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Dato Sri M Saravanan, Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Tan Sri Dato Seri Panglima Annuar Haji Musa, Menteri Pembangunan Desa Malaysia Dato Seri Mahdzir bin Kholid, serta Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Kamarudin Jaffar. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya