Hukum Rabu, 14 September 2022 | 13:09

Ada Apa Kuat Ma'ruf Sampai Tegang dan Panik, Susi ART Sambo Menangis?

Lihat Foto Ada Apa Kuat Ma'ruf Sampai Tegang dan Panik, Susi ART Sambo Menangis? Tersangka pembunuhan Brigadir J, Kuat Ma'ruf. (foto: YouTube Polri TV).

Jakarta - Pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar menyinggung kejadian saat kliennya melihat dengan mata kepalanya sendiri, Kuat Ma`ruf dalam kondisi tegang dan panik. Sementara di saat bersamaan, Susi, ART Sambo, lagi menangis di lantai 2 rumah Magelang.

Semua itu bermula saat Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) tetiba mendapat panggilan telepon dari Putri Candrawathi. Saat itu Richard sedang berada di mobil bersama Ricky.

Dalam percakapannya di telepon, Putri Candrawathi meminta Richard dan Ricky untuk segera pulang ke rumah Magelang.

Baca jugaHasil Lie Detector Dirahasiakan karena Ferdy Sambo-Putri Candrawathi Bohong Terus?

Saat Ricky tiba di rumah Magelang, ia melihat kondisi lantai satu rumah Ferdy Sambo sangat sepi. Maka, Ricky memutuskan untuk naik ke lantai dua. Kala itulah Bripka RR melihat Kuat Ma`ruf dalam kondisi tegang dan panik, sementara Susi sudah menangis. 

"Pada saat dia naik ke tangga, suasana si Kuat kondisinya agak tegang dan kelihatan panik, lalu Si Susi nangis di lantai dua," kata Erman kepada wartawan dikutip Rabu, 14 September 2022.

Ricky pun sontak bertanya kepada Kuat, ini ada kejadian apa. 

Dalam pengakuan Kuat yang disampaikan kepada Ricky, Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) turun naik tangga terus. Saat ditegur Kuat, Yosua malah berlari.

"Ricky tidak melihat kejadian apa sebelumnya," kata Erman.

Tersangka pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi dan Ricky Rizal dalam rekonstruksi kasus di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, Jaksel, Selasa, 30 Agustus 2022. (foto: tangkapan layar).

Yosua disebut beberapa kali mencoba naik ke lantai dua, menemui Putri Candrawathi. Namun, Yosua diadang menggunakan pisau oleh Kuat. 

"Kuat ambil pisau, menghalangi. Ini kan juga menimbulkan tanda tanya bagi Ricky. Akhirnya Yosua turun, tidak naik lagi," tutur Erman.

Lalu Ricky berinisiatif menghampiri istri Ferdy Sambo yang sedang berbaring di dalam kamar. Saat ditanyakan ada apa, Putri Candrawathi justru meminta Ricky untuk memanggil Yosua.

Ricky menaruh rasa curiga ada pertengkaran di rumah Magelang, yang tidak ia lihat. Sebab, Kuat sudah memegang pisau. Maka itu ia berinisiatif mengamankan senjata api Brigadir J yang ada di lantai satu, dipindahkan ke kamar anak Sambo. 

"Ricky berpikir ada pertengkaran sampai Kuat menggegam pisau. Khawatir jangan-jangan berantem antara Yosua dan Kuat, RR berinisiatif mengamankan senjata Yosua," ujar Erman.

Baca jugaKamaruddin Minta Polri Gali Motif Perselingkuhan dan Bisnis Gelap Sambo

Setelah mengamankan senjata api, barulah Ricky menghampiri Yosua. Dia menyampaikan pesan agar Yosua naik ke lantai dua, menghadap ke Putri Candrawathi.

Di sisi bersamaan, Ricky juga menanyakan kepada Yosua, apa ada kejadian aneh di dalam rumah sampai Kuat memegang pisau. Yosua pun mengaku kepada Ricky, tanpa musabab yang jelas dia diomeli oleh Kuat.

Ricky tak mau memperpanjangan urusan. Dia meminta Yosua untuk menghampiri istri Sambo di dalam kamar.

"`Yosua marah-marah, enggak tahu tuh kenapa Om Kuat marah-marah sama saya`. Ya sudah, tadi saya ketemu ibu, dia nanya kamu tolong naik, saya temani," kata Erman menirukan perkataan Bripka RR.

Sesampainya di atas, Ricky melihat Yosua masuk ke kamar istri Sambo.

"Yosua duduk di bawah, ibu berbaring, RR ke luar jaga-jaga enggak jauh dari pintu kamar. Tapi dia tidak dengar pembicaraan PC dan J itu sekitar 10-15 menit," ucapnya.

Setelah berbicara dengan Putri Candrawathi, Ricky mengaku melihat Yosua dalam kondisi lebih tenang dan tidak emosi seperti semula. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya