Toba - Sebuah potongan video di media sosial YouTube menunjukkan adanya pembuangan air nursery milik PT Toba Pulp Lestari atau PT TPL yang mengalir ke lahan persawahan di Kampung Parbulu, Desa Banjarganjang, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumatra Utara.
Video itu diunggah di akun Facebook Faber Manurung, yang dikenal sebagai seorang pendeta dan kerap melakukan protes terhadap keberadaan PT TPL yang dinilai merusak lingkungan terutama di wilayah mereka.
Selain mengunggah video berdurasi 2 menit 44 detik, Faber juga menuliskan status. Dia menyebut pembuangan air nursery PT TPL adalah bencana di awal tahun 2022. Kejadian berlangsung pada Minggu (2/1).
"HARI INI MINGGU 2 JANUARI 2022, SAWAH DAN KAMPUNG PARBULU DESA BANJAR GANJANG DIBOMBARDIR AIR NURSERY PT TOBA PULP LESTARI, " demikian tulisan yang diunggahnya.
Dia lantas menggugat apakah negara dan pemerintah tega dan Kementerian Lingkungan Hidup membiarkan kehancuran di Tanah Parbulu akibat pembuangan air nursery PT TPL.
Baca juga: Inalum Berikan Komputer dan Akses Internet di SMPN 2 Pintu Pohan Toba
"Bapak/ibu, mari dengan jernih melihat video air nursery PT Toba Pulp Lestari, masih di awal tahun 2 Januari 2022, apakah rakyat akan terus dibohongi, tegakah pemerintah dan aparat terkait membiarkan PT Toba Pulp Lestari melakukan kesewenang-wenangan terhadap rakyat?" katanya.
"Berhargakah nyawa manusia dan hak asasi manusia diperlakukan di Kampung Parbulu, akibat meluapnya air nursery PT Toba Pulp Lestari hari ini? Bapak ibu dan aparat keadilan yang ada di seluruh penjuru dunia. Akankah nyawa manusia di Kampung Parbulu, Desa Banjarganjang Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, dianggap sama dengan nyawa binatang? Sedangkan nyawa binatang saja dilindungi oleh negara, dan bahkan yang menyiksa binatang saja dihukum berat !" sambungnya.
Dia menyebut kemudian, melihat video air limbah nursery PT Toba Pulp Lestari, dan berlangsung sudah 34 tahun dibiarkan seperti ini, masih dianggap manusiakah penghuni Kampung Parbulu?
"Apakah negara dan aparat pemerintah, masih berpihak dan melindungi PT Toba Pulp Lestari, sementara rakyatnya di Toba sendiri dibiarkan terus-menerus dihajar PT Toba Pulp Lestari?Bapak ibu, mohon bantuan dan mari membagikan ke seluruh dunia, atas keserakahan PT Toba Pulp Lestari," tulisnya.
Belum diperoleh keterangan resmi dari manajemen PT TPL terkait pembuangan air nursery yang mengakibatkan rusaknya lahan persawahan warga di Kampung Parbulu tersebut. []