News Rabu, 27 April 2022 | 03:04

Aktivitas Kegempaan Anak Krakatau Meningkat, Pantai Pandeglang Masuk Zona Merah Tsunami

Lihat Foto Aktivitas Kegempaan Anak Krakatau Meningkat, Pantai Pandeglang Masuk Zona Merah Tsunami Gunung Anak Krakatau. (foto: shutterstock).

Jakarta - Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengimbau nelayan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau menyusul terjadi peningkatan aktivitas kegempaan dan cukup membahayakan.

"Kami minta nelayan hanya di radius 5 kilometer dari kawasan erupsi Gunung Anak Krakatau, " katanya di Pandeglang, Selasa, 26 April 2022, dikutip dari Antara.

Kegempaan aktivitas Gunung Anak Krakatau kini berstatus Siaga Level III dari sebelumnya Waspada Level II. Dengan peningkatan status Siaga Gunung Anak Krakatau, kata dia, tentu nelayan diminta tidak mendekati kawasan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Baca jugaStatus Siaga Level III, Warga Diimbau Jangan Dekati Gunung Anak Krakatau

Selain itu, masyarakat pesisir juga harus tetap waspada karena pesisir Pantai Pandeglang masuk zona merah tsunami.

Namun, saat ini kondisi pesisir pantai relatif normal dan pedagang tetap melakukan aktivitas berjualan seperti biasa. Begitu juga pemilik hotel dan vila beroperasi dan menerima wisatawan yang berekreasi di pesisir Pantai Pandeglang.

"Kami berharap pada bulan Ramadan itu tidak terjadi bencana yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau," kata Irna Narulita.

Baca jugaArus Mudik Lebaran, Menko PMK: Mudah-mudahan Gunung Anak Krakatau Tidak Bermasalah

Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam konferensi pers kewaspadaan Gunung Anak Krakatau menyatakan gunung itu berkemungkinan membentuk badan baru setelah erupsi tahun 2018.

Saat erupsi, material yang bertumpuk membentuk badan tersebut dapat terlontar hingga radius 5 kilometer. Disebutkan, longsoran material yang terjadi saat erupsi Gunung Anak Krakatau bisa membentuk potensi tsunami seperti yang terjadi pada tahun 2018.

"Mungkin saat ini kalau kita bandingkan dengan tahun itu, volumenya belum sebesar itu, dan juga dari sisi morfologi, juga belum curam," kata Eko Budi Lelono. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya