Jepara – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta akan membantu biaya sekolah dua orang warga RT 5 RW 4 Desa Bulungan, yang ayahnya, Susanto 38 tahun meninggal dunia di Batalaworu, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, Jumat 12 Agustus 2022 lalu.
Diceritakan, Susanto yang merupakan tulang punggung keluarga tersebut bekerja sebagai tukang kayu di Sulawesi Tenggara, meninggalkan istri beserta tiga orang anak, di mana dua orang anak masih bersekolah di MTs dan MI, dan satu orang balita. Sedangkan Khoiri Sa’adah, istrinya, hanya bekerja sebagai buruh kerajinan mainan.
Melihat kondisi keluarga tersebut, Edy merasa terpanggil untuk membantu meringankan beban keluarga tersebut, dengan membantu membayar tunggakan atau biaya pendidikan anaknya, yang masih bersekolah di MTs dan MI.
Baca juga: Rampok dan Bunuh Warga Asahan di Deli Serdang, Abang Beradik Pincang Ditembak Polisi Medan
Pj Bupati menyampaikan, jika dirinya juga akan membantu memberikan modal usaha kepada Khoiri. Dirinya berharap, dengan modal usaha tersebut, dia dapat hidup mandiri bersama ketiga orang anaknya. Selain itu, Khoiri juga akan diberikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), karena tempat tinggal mereka memang masih kurang layak.
“Pak Kadis, silakan dicatat untuk pengusulan (rehab) RTLH berikutnya. Mudah-mudahan keluarga ini bisa tetap bangkit. Kepada kerabat dan tetangga, saya titip, ini juga bagian keluarga kita yang harus dibantu dan dijaga,” kata Edy saat mengunjungi rumah almarhum Susanto, Selasa 23 Agustus 2022.
Baca juga: TMMD Kodim 0110 Abdya Sukses dan Ditutup, Semua Program Selesai
Dalam kesempatan itu, Disdukcapil juga memfasilitasi untuk pembuatan akta kematian, perubahan kartu keluarga (KK), dan kartu tanda penduduk (KTP). Dokumen ini sebagai syarat pengusulan data terpadu kesejahteran sosial (DTKS) anggota keluarga, untuk mengusulkan bantuan sosial dari program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) dari pemerintah.
Khoiri mengucapkan terima kasih kepada Pj Bupati Jepara, atas apa yang diberikan. Dia menceritakan, suaminya tersebut memutuskan bekerja ke luar Jawa, ingin memberikan kehidupan yang lebih baik untuk istri dan ketiga orang anaknya. Memang selama ini, mereka hidup penuh dengan keterbatasan. Namun takdir berkata lain, suaminya meninggal dunia karena sakit, di tempat kerjanya.
“Baru dua bulan suami saya bekerja di Sulawesi. Lalu dapat kabar kalau ia meninggal dunia,” ujarnya. []