News Minggu, 16 Juli 2023 | 10:07

Anas Urbaningrum: Partai Bukan Properti Pribadi atau Keluarga

Lihat Foto Anas Urbaningrum: Partai Bukan Properti Pribadi atau Keluarga ketua Umum PKN Anas Urbaningrum. (Foto: Tangkapan Layar)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN Anas Urbaningrum menyampaikan pidato politiknya setelah ditetapkan dalam munaslub partai pada Jumat, 14 Juli 2023.

Dalam rangkaian munaslub, Anas menyampaikan tentang PKN di hadapan kader dan pengurus partai politik peserta Pemilu 2024 tersebut.

"Apa yang kita bayangkan tentang partai kita ini saudara-saudara sekalian. Partai kita partai PKN sebagai partai baru harus membawa kebaruan, partai baru wajib membawa kebaruan," katanya.

Menurut Anas kebaruan yang akan dibawa partai ini adalah komitmen-komitmen yang sungguh-sungguh dan sejati tentang Indonesia yang berbasis prinsip Nusantara.

Kemudian, yang baru dari PKN kata dia, adalah penegasan setegas-tegasnya, sejelas-jelasnya bahwa PKN harus bersikap dan memperlakukan Indonesia dalam posisi yang terhormat sebagaimana pernah dirancang dan dicita-citakan oleh para pendiri republik.

"Rancangan itu kalau kita baca sejarah pembentukan republik, perdebatan yang luar biasa penting dan intens di BPUPKI dan di situ kemudian lahir yang bernama Pancasila. Itulah yang menjadi landasan bagi bergeraknya dan berdirinya bangsa kita," katanya.

Ada nilai dasar ketuhanan, ada nilai dasar kemanusiaan, ada nilai dasar persatuan nasionalisme, ada nilai dasar demokrasi musyawarah mufakat, dan ada nilai dasar keadilan sosial.

"Penegasan inilah yang dengan kesetiaan PKN insya Allah akan menjadi faktor pembeda," katanya.

Ditegaskannya, PKN harus ditata dengan prinsip-prinsip organisasi modern dan bukan organisasi yang berbasis kepentingan pribadi, kepentingan keluarga atau berorientasi family.

BACA JUGA: Infografis: Anas Urbaningrum Didapuk Jadi Ketua Partai Kebangkitan Nusantara

"Partai bukan properti pribadi, partai bukan properti family, partai bukan kepunyaan keluarga. Kalau mau disebut keluarga, partai harus punya keluarga besar seluruh bangsa Indonesia," tukasnya. 

Dengan prinsip seperti itu ujar Anas, maka PKN tidak eksklusif. PKN akan menjadi partai yang inklusif, partai yang terbuka partai, yang mengundang siapa saja tenaga-tenaga politik terbaik yang berkomitmen bekerja untuk masa depan bangsa. 

Diketahui, Anas pernah menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Namun konflik di partai tersebut memaksanya lengser dan diambil alih oleh Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY lewat mekanisme yang ada di partai tersebut.

Kini Partai Demokrat dipimpin oleh putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. []





Berita Terkait

Berita terbaru lainnya