Jakarta - Aktris Aulia Sarah bermain teater dalam pertunjukan berjudul Jalasena Laksamana Malahayati yang dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 8 dan 9 September 2023 lalu.
Teater Jalasena Laksamana Malahayati mengangkat kisah tentang peristiwa perang yang berkecamuk antara Kesultanan Aceh Darussalam melawan Portugis di teluk Haru pada tahun 1586.
Kejadian itu menewaskan dua Laksmana, Sultan Almukammil dan Laksmana Zainal Abidin, suami wanita bernama Malahayati, serta ribuan prajurit Kerajaan.
Hal itu membuat Malahayati terpukul karena hampir seluruh lelaki dalam trah keluarganya gugur dalam pertempuran melawan penjajah.
Tak hanya itu, ada ribuan janda dan anak-anak yang kehilangan suami dan ayah mereka, membuat Aceh menjadi lemah.
Dengan modal keterampilan dan pengetahuannya yang ditempa di Maqdis (sekolah militer) milik Kesultanan Aceh, Malahayati meminta restu Sultan untuk membentuk Inong Bale, pasukan yang terdiri dari para janda dan perempuan Aceh, demi membangun kekuatan militer.
Usul itu disetujui Sultan, namun ditentang oleh Raja Ubit—salah seorang yang cukup berpengaruh di Aceh Darussalam— dan antek-anteknya, yang diam-diam memiliki perundingan rahasia dengan Portugis untuk suatu hal.
Aktris Aulia Sarah bermain dalam teater Laksamana Malahayati. (Foto: Istimewa)
Terkait ini, Sultan dan Malahayati pun mengutus Pocut Limpah sebagai Komandan Intelijen Kesultanan untuk menyusup menjadi orang kepercayaan Raja Ubit.
Dalam pementasan itu, Aulia Sarah berperan sebagai Pocut Limpah, seorang Komandan wanita. Keterlibatannya di pentas ini, berkat direct message (DM) dari Pengarah Artistik Jalasena Laksamana Malahayati, Jay Subiakto.
Jay mengatakan bahwa dirinya percaya Aulia Sarah dapat memainkan karakter Pocut Limpah. Tak hanya itu, darah Aceh yang mengalir dalam diri Aulia Sarah turut mendukung karakter Pocut Limpah.
"Aku merasa bangga sekali bisa terlibat di pementasan ini dengan memerankan Pocut Limpah, sosok yang diibaratkan sebagai `singa`-nya Malahayati," ucap Aulia Sarah, dikutip Opsi pada Senin, 11 September 2023.
"Bahkan, aku tak merasa seperti bekerja di pementasan ini. Rasanya seperti menjalankan tugas dan panggilan hati sebagai perempuan keturunan Aceh untuk merayakan betapa hebatnya sosok Malahayati yang patriotik," tuturnya.
Awalnya, perempuan kelahiran 6 Juli 1991 ini mengaku khawatir dirinya tak bisa mengimbangi pemain-pemain lain. Namun belakangan, tantangan memerankan tokoh Pocut Limpah tersebut berhasil ia selesaikan dengan gemilang.
"Hampir semua pemain yang terlibat adalah pemain teater. Teknik pernapasan, suara, hingga gestur mereka `panggung banget`, sedangkan ini kali pertamaku bermain di sebuah pentas.
"Rasanya mau nangis karena bebannya besar, mengingat Pocut Limpah sosoknya lebih tegap, tegas, dan jago dibanding pejuang perempuan lain di Inong Balee. Belum lagi jika demam panggung," ujar Aulia Sarah.
Baca juga: Deva Mahenra Terjun ke Kancah Teater Lewat Pementasan Kacamata Sjafruddin
Baca juga: Budayawan Sekaligus Pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno Wafat
"Hal-hal ini membuatku terus belajar untuk mengantisipasi dan mengatasi semuanya sebaik mungkin. Aku yakin bisa memberikan yang terbaik untuk pementasan ini dan memuaskan para penonton. Semoga kalian menikmati peranku dan pertunjukan Jalasena Laksamana Malahayati," katanya.