Jakarta - Seorang warga dikabarkan meninggal dalam peristiwa banjir di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 1 April 2023.
Selain itu, banjir juga berdampak pada 1.835 jiwa.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan, banjir melanda tiga desa, yakni Desa Karumbu, Desa Waworada di Kecamatan Langgudu dan Desa Simpasai di Kecamatan Monta.
Dilaporkan sedikitnya 457 rumah warga terendam akibat kejadian ini.
Banjir juga berdampak pada 58 hektare areal persawahan milik warga terendam.
Satu Jembatan Konca, penghubung Karumbu dan Wilamaci juga terputus aksesnya.
BACA JUGA: Sungai Rokan Kanan Meluap, 999 Rumah Warga Rokan Hulu Riau Terendam Banjir
"Kondisi saat ini, belum ada jembatan darurat. Tetapi sudah dialihkan arus lalu lintas lewat jalan alternatif," ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, M. Nurul Huda melalui pesan singkat, Senin, 3 April 2023.
BPBD Kabupaten Bima melakukan koordinasi serta penanganan darurat. Distribusi logistik juga tengah diinisiasi oleh tim gabungan bagi warga terdampak.
Kondisi terkini, banjir dilaporkan sudah mulai berangsur surut.
Prakiraan cuaca BMKG menyatakan bahwa wilayah Kabupaten Bima untuk tiga hari ke depan, 5 April 2023 masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
BNPB mengimbau kepada pemangku kepentingan dan masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
Gempa M5,8
Gempa bumi dengan magnitudo M5,8 mengguncang Kabupaten Bima pada Minggu, 2 April 2023 sekitar pukul 15.40 WIB dengan pusat gempa berada pada 70 km barat laut Bima dengan kedalaman 29 km.
Gempa dirasakan kuat sekitar tiga detik di Kabupaten Bima. Kejadian ini sempat membuat masyarakat panik dan keluar rumah.
BMKG merilis parameter gempa M5,8 berpusat di laut dan berdasarkan pemodelannya tidak berpotensi terjadinya tsunami. []