Jakarta – Banjir melanda delapan desa di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Jumat, 11 Februari 2022 pukul 06.00 WIB. Banjir dengan tinggi muka air sekitar 50 – 100 sentimeter tersebut, terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Merujuk laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, delapan desa terdampak adalah Desa Nanga Luan, Desa Landau Rantau dan Desa Entebi yang terdapat di Kecamatan Silat Hulu.
Kemudian Desa Rumbih dan Desa Semeluang yang berada di Kecamatan Silat Hilir. Desa Landau Kumpang, Desa Sejahtera Mandiri dan Desa Nanga Tepuai yang terdapat di Kecamatan Hulu Gurung.
Peristiwa ini menyebabkan 92 unit rumah terendam banjir dan berdampak pada 98 KK / 294 jiwa masyarakat yang bermukim pada desa-desa tersebut. Hingga Jumat sore, banjir masih menggenangi semua wilayah tersebut dan belum dilaporkan adanya korban jiwa maupun luka-luka pada banjir kali ini.
BACA JUGA: Empat Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Lombok Barat NTB
Untuk mempercepat penanganan darurat, BPBD, TNI/Polri serta aparat desa setempat melakukan kaji cepat, evakuasi dan terus melakukan koordinasi dengan seluruh pihak untuk memberikan penanganan terbaik bagi masyarakat terdampak.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini adanya potensi hujan yang disertai petir/kilat dan angin kencang di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu dan sebagian wilayah di Kalimantan Barat pada Sabtu, 12 Februari 2022 dan Minggu, 13 Februari 2022.
BNPB mengimbau kepada masyarakat, diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan meningkatkan kesiapsiagaan mengingat musim hujan diperkirakan masih berlangsung hingga awal Maret nanti.
"Perhatikan perkembangan informasi terkait informasi cuaca dan mempersiapkan diri dengan meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat komunitas dalam menghadapi banjir," kata Abdul Muhari selaku Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. []