Ternate - Geowisata Batu Angus mendapat dukungan sebagai bagian dari Taman Bumi atau Geopark Nasional.
Geowisata Batu Angus berada di Kota Ternate, Maluku Utara. Batu Angus merupakan fenomena geologi, bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Untuk bisa belajar dan berkunjung ke kota yang berjuluk Kota Rempah itu.
Wilayahnya menyuguhkan keunikan bongkahan batuan hitam bekas aliran lava Gunung Gamalama.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 2 tahun 2020 tentang pedoman teknis pengembangan geopark sebagai destinasi wisata.
Aturan yang diharapkan dapat menjadi acuan untuk memenuhi prinsip-prinsip pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, serta membangun geopark yang kompetitif dan berkelas dunia.
Geopark bertujuan untuk kelestarian lingkungan, konservasi, edukasi, dan ujungnya kesejahteraan masyarakat.
Baca juga:
Berdansa dengan Sunset Pantai Lapasi Halmahera Barat
Pengembangan geopark di sana diharapkan melibatkan UMKM, juga destinasi wisata alam lainnya yang terintegrasi dan terimplementasi dengan baik.
Hal ini sebagaimana standar yang ditetapkan Unesco, bahwa pengembangan geopark wajib mengedepankan konservasi dan edukasi.
Mengedepankan prinsip ekonomi dan budaya setempat, termasuk flora fauna endemik di dalamnya.
Tentang Batu Angus
Batu Angus merupakan tumpukan bebatuan dari lahar beku yang mengarah ke laut.
Lava ini terbentuk akibat letusan Gunung Gamalama, yang kini menjadi latar belakang lokasi Batu Angus.
Fenomena alam lelehan lava ini diketahui sudah mulai terjadi sejak tahun 1737, yang kemudian membentuk Batu Angus di Kulaba.
Juga pada tahun 1763 membentuk Batu Angus di Tubo Tugurara, dan tahun 1907 membentuk Batu Angus di antara belakang Bandara Sultan Babullah hingga Tarau, Kecamatan Ternate Utara. []
