Daerah Sabtu, 26 Maret 2022 | 12:03

Cerita Buruh Kapal di Mamuju yang Kembali Bekerja Setelah Pelabuhan Tutup Akibat Gempa

Lihat Foto Cerita Buruh Kapal di Mamuju yang Kembali Bekerja Setelah Pelabuhan Tutup Akibat Gempa Kondisi pelabuhan Feri Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). (Foto: Opsi/Eka Musriang)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Eka Musriang

Mamuju - Sebanyak 40 orang buruh kapal di pelabuhan Feri Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mengaku bersyukur dapat bekerja kembali setelah setahun pelabuhan tutup akibat gempa bumi 15 Januari 2021 lalu.

Buruh kapal ini merupakan penduduk yang bermukim di sekitar Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Mamuju Sulbar.

Mereka memiliki seorang koordinator yang diberikan kepercayaan untuk mengkoordinir setiap buruh kapal di pelabuhan tersebut. Dia disebut kepala buruh kapal, bernama Abdul Azis.

Mereka kembali mendapat pekerjaan setelah setahun menganggur walau hanya Jumat dan Minggu sesuai jadwal kapal.

"Alhamdulillah kami sangat bersyukur sekali, karena pelabuhan sudah kembali beroperasi," kata Abdul Azis, Sabtu, 26 Maret 2022.

Abdul Azis mengaku, dirinya sudah 20 tahun berprofesi sebagai kepala buruh kapal. Hingga saat ini, anggotanya sudah mencapai 40 orang.

"Tugas kami, mengangkut barang-barang penumpang naik ke atas kapal," katanya.

Begitu pula sebaliknya, saat kapal sandar para buruh berlarian naik ke kapal untuk menawarkan jasanya.

Diakatakan setiap kapal sandar para buruh tersebut mendapat perolehan upah sebesar Rp 100 ribu per hari.

"Kadang juga lebih, tergantung banyaknya baranng-barang penumpang kapal," kata Abdul Azis.

Sebelum pelabuhan feri beroperasi, para buruh tersebut bekerja serabutan di kota Mamuju.

"Saat ini kami kembali bernapas lega, sebab dalam satu Minggu tercatat dua kali jadwal kapal yakni Jumat dan Minggu," katanya.

Ia berharap, ke depannya jadwal kapal bertambah, sehingga penghasilan para buruh kapal ikut bertambah lagi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya