News Selasa, 08 Agustus 2023 | 18:08

Dedek Prayudi Tegaskan Tidak Ada Petugas Partai di PSI

Lihat Foto Dedek Prayudi Tegaskan Tidak Ada Petugas Partai di PSI Ketua DPP PSI Dedek Prayudi. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Sebutan "petugas partai" dialamatkan seorang netizen kepada Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi, yang akrab disapa Uki.

Pemilik akun Twitter @HartaWidjaja1 menuliskan tentang sebutan petugas partai sembari men-tag akun Dedek Prayudi, Selasa, 8 Agustus 2023.

Selain menyebut Uki sebagai petugas partai di PSI, pemilik akun ini bahkan menyebut PSI anti Ganjar Pranowo, disebutnya dengan men-tag akun capres PDIP itu.

Selengkapnya tulisannya yang dipetik Opsi," Jgn percaya dgn @Uki23. Apapun itu kt tahu dia petugas partai @psi_id. Dan dia tdk ada otoritas apapun, bahkan ketum pun hanya maskot. PSI ini anti @ganjarpranowo dan pro ke radikalisme."

Uki tampak merespons cuitan itu. Dia mempersilakan netizen percaya atau tidak. Namun, dia menegaskan bahwa di PSI tidak ada petugas partai.

Di PSI kata dia yang ada adalah kader yang bekerja untuk partai, sebaliknya partai bekerja untuk partai.

"Silakan percaya atau tidak. Suasana kebatinan saya bukan untuk menghibur telinga orang lain. Tapi di @psi_id tidak ada petugas partai. Adanya kader partai. Kader bekerja untuk partai, sebaliknya partai bekerja untuk kader. Iklim di sini sangat egaliter," balasnya.

Seperti diketahui, sebutan petugas partai dipopulerkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebutan itu dipakai PDIP untuk menyebut kader-kadernya yang menjabat di jajaran eksekutif hingga legislatif.

BACA JUGA: PSI Koreksi Batas Usia Capres Cawapres, Grace: Kang Denny Pulanglah

Akibat penyebutan itu, Megawati mengaku kerap mendapatkan bully.

"Kalau anak-anak (kader) saya itu, saya saja di-bully nggak boleh ngomong petugas partai. Lho, orang partai kita (aturannya) memang gitu, lho kok yang lain ikut mau nimbrung-nimbrung intervensi?" kata Megawati saat berbicara pada peresmian Kebun Raya Mangrove Surabaya, Jatim pada 26 Juli 2023 lalu.

Megawati mengatakan seluruh kader yang menjabat di eksekutif maupun legislatif tidak terlepas dari identitasnya sebagai kader partai. 

Sebab, menurutnya, pihak tersebut dapat menjabat karena didukung maju oleh partai politik.

Tak hanya itu, Megawati juga menyinggung soal aturan perundangan serta substansi partai politik. 

Di mana dalam aturan tersebut, kata dia, seorang capres bisa diusung oleh satu partai maupun beberapa partai.

"Lah namanya perundangan Republik Indonesia, coba kalian baca. Bahwa yang namanya capres itu diusung oleh satu partai atau beberapa partai. Wong itu jelas loh. Kok terus saya yang di-bully, bahwa nggak boleh kader, itu petugas partai. Loh saya bilang Pak Jokowi petugas partai, ayo mau di-bully lagi," ucapnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya