News Senin, 29 Agustus 2022 | 10:08

Didukung Jokowi, Hasil Uji Klinis Vaksin Nusantara Dimuat di Jurnal Medis Internasional

Lihat Foto Didukung Jokowi, Hasil Uji Klinis Vaksin Nusantara Dimuat di Jurnal Medis Internasional Ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto: Opsi/Pixabay)

Jakarta - Hasil uji klinis Vaksin Nusantara yang diinisiasi oleh Letjen TNI (Purn) Terawan Agus Putranto dimuat di jurnal medis internasional Human Vaccines & Immunotherapeutics.

Artikel tersebut yang dimuat itu berjudul "A personal COVID-19 dendritic cell vaccine made at point-of-care: Feasibility, safety, and antigenspecific cellular immune responses", terbit pada Jumat, 26 Agustus 2022.

Catatan itu adalah artikel kedua tentang Vaksin Nusantara yang dimuat di jurnal medis internasional, di mana sebelumnya dimuat pula artikel pada 26 Mei 2022, berjudul "Dendritic cell vaccine as a potential strategy to end the COVID-19 pandemic. Why should it be Ex Vivo".

"Dokter Terawan berharap artikel itu bisa menjadi rujukan bagi para peneliti," kata Anggota tim Komunikasi Terawan, Andi melalui keterangan tertulisnya, Senin, 29 Agustus 2022.

Dalam artikel terbaru itu disebutkan bahwa tujuan penelitian Vaksin Nusantara adalah untuk menetapkan kelayakan persiapan vaksin sel dendritik pribadi terhadap protein lonjakan SARS-CoV-2 pada titik perawatan.

Selain itu, lanjut dia, penelitian juga bertujuan untuk menetapkan keamanan jangka pendek setelah injeksi vaksin subkutan tunggal, serta menentukan respons imun spesifik antigen setelah vaksinasi, dan memilih formulasi yang disukai untuk uji coba di masa mendatang.

Vaksin Nusantara merupakan vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik. Proses pembuatannya dengan mengambil sel darah pasien sebagai bahan pembuatan vaksin.

Sel dendritik akan diinkubasi dan diperkenalkan dengan rekombinan antigen SARS-CoV-2. Proses inkubasi memakan waktu 3 sampai 7 hari.

Berikutnya vaksin akan diinjeksikan kembali ke dalam tubuh pasien. Vaksin tersebut akan memicu sel-sel imun untuk membentuk sistem kekebalan tubuh guna menurunkan risiko terinfeksi Covid-19.

"Ini bisa menjadi acuan dunia kedokteran internasional. Indonesia pantas berbangga," ujarnya. 

Dia berpandangan, tanpa dukungan dari banyak pihak, pengembangan Vaksin Nusantara tak bisa mencapai seperti sekarang.

"Dokter Terawan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, Termasuk dukungan dari Presiden Joko Widodo dan Tim RSPAD Gatot Soebroto," ucap Andi.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya