News Senin, 20 Juni 2022 | 21:06

Vaksin Nusantara Tak Perlu Dosis Tiga, Terawan: Cukup Melawan Omicron dan Varian Lainnya

Lihat Foto Vaksin Nusantara Tak Perlu Dosis Tiga, Terawan: Cukup Melawan Omicron dan Varian Lainnya Mantan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto. (Foto:Istimewa)

Jakarta - Mantan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto mengklaim Vaksin Nusantara tidak memerlukan dosis ketiga atau booster dalam menghadapi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Yang jelas dari hasil evaluasi dalam satu tahun, uji klinis satu dan dua kemampuan untuk memproteksi terhadap Covid-19 masih tinggi, artinya Vaksin Nusantara tidak perlu booster," kata Terawan usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin, 20 Juni 2022.

Selain itu, dia juga mengklaim Vaksin Nusantara mampu melawan Covid-19 varian Omicron, termasuk variannya.

"Cukup melawan Omicron, termasuk varian-variannya," ujarnya.

Dia menegaskan, saat ini tim Vaksin Nusantara merencanakan untuk melakukan uji klinis fase tiga seraya menunggu izin edar alat kesehatan untuk membuat Vaksin Nusantara dari Kementerian Kesehatan.

"Izin edar alat kesehatan supaya barang untuk membuat Vaksin Nusantara bisa diberikan ke semua daerah, semua orang bisa melakukan pembuatan vaksin Nusantara," tuturnya.

Terawan menambahkan, uji klinis fase tiga Vaksin Nusantara itu sedianya akan melibatkan 1.800 subjek.

"Sesuai aturannya 1.800 (subjek) dan kita selalu siapkan. Karena ini sebuah platform yang baru ya tentunya butuh mindset yang baru, pemikiran yang baru," kata dia.

Dia mengemukakan, Vaksin Nusantara adalah vaksin yang berbasis sel dendritik. Sel dendritik adalah Antigen Presenting Cell (APC) terkuat di tubuh manusia yang berperan penting dalam kekebalan tubuh imun.

"Oleh karena itu kami mengembangkan pembuatan vaksin COVID-19 yang menggunakan sel dendritik," ujarnya.

Terawan menambahkan, kelebihan dari vaksin ini adalah autologus, bersifat individual, tidak mengandung zat tambahan berbahaya, aman untuk penderita dengan imunitas rendah seperti penderita kanker diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, autoimun, dan lainnya.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya