Hiburan Selasa, 23 Juli 2024 | 10:07

Digelar 2 Hari, Jazz Gunung Bromo 2024 Catat Perputaran Ekonomi hingga Rp 24 Miliar

Lihat Foto Digelar 2 Hari, Jazz Gunung Bromo 2024 Catat Perputaran Ekonomi hingga Rp 24 Miliar Penampilan grup band GIGI di pagelaran Jazz Gunung Bromo 2024. (Foto: Istimewa)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Grup band Gigi melalui unit Gigi Jazz Project, sukses mengguncang pagelaran tahunan Jazz Gunung Bromo 2024, bersama Kartabaya Trio, Kelapa Muda, Kuntari, Noe Clerc Trio, Vina Panduwinata dan lain-lain.

Digelar untuk ke-16 kalinya, Jazz Gunung Bromo 2024 berlangsung selama dua hari di amfiteater Jiwa Jawa Resorts Bromo pada 19-20 Juli 2024 kemarin.

Selain nama-nama di atas, Aisyah Rimaraay, Elfa`s Singers, Keubitbit, Ring of Fire feat. Brasszigur Brass Band & Ndaru Ndarboy, Syifa & friends juga turut masuk dalam daftar penampil.

Hadir dalam acara ini para founder JGI Sigit Pramono dan Butet Kartaredjasa, direktur JGI Bagas Indyatmono, kurator JGI Dewa Budjana dan Bintang Indrianto, musisi Perancis Noé Clerc, mentor Bromo Jazz Camp Kevin Yosua, dan ahli batik Dudung Alisyahbana.

founder JGI Sigit Pramono mengatakan bahwa alam setiap perhelatan Jazz Gunung Bromo, upaya untuk memberdayakan kesenian dan budaya menjadi daya dorong dalam kontribusi untuk pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dari penyelenggaraan selama dua hari, Jazz Gunung Bromo yang dihadiri oleh 2.750 orang per hari mencatatkan perputaran nilai ekonomi sebesar Rp 24.237.500.000,- dengan rata-rata asumsi belanja pengunjung Rp 8.000.000,- per kunjungan per orang.

Transaksi terjadi di berbagai lini industri pariwisata terutama kuliner, transportasi, perhotelan, hingga masyarakat sekitar dalam setiap penyelenggaraan event Jazz Gunung Bromo.

Penampilan grup band GIGI di pagelaran Jazz Gunung Bromo 2024. (Foto: Istimewa)

Selain musik, kata Sigit, sektor kesenian seperti fotografi dan batik juga turut diberdayakan. Tahun ini kali kedua terselenggara Pasar Batik dalam acara Jazz Gunung Bromo.

"Upaya ini dilakukan untuk menggerakkan perekonomian di Bromo yang hanya mengandalkan komponen keindahan alam saja. Dengan adanya Jazz Gunung Bromo dan Pasar Batik, wisatawan yang berkunjung akan tinggal lebih lama di Bromo," ucap Sigit Pramono, dikutip Opsi pada Rabu, 23 Juli 2024.

Baca juga: Gabungkan Alam dan Musik, Jazz Gunung Bromo 2024 Janjikan Suasana Intim nan Mesra

Baca juga: Kumpulkan 1500 Penonton, Jazz Gunung Slamet 2024 Ditutup Penampilan Sal Priadi

Setelah Jazz Gunung Bromo, rencananya akan terselenggara Jazz Gunung Ijen di bulan Agustus dan Jazz Gunung Burangrang di bulan Oktober sebagai rangkaian Jazz Gunung Series 2024. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya