Daerah Sabtu, 09 Juli 2022 | 17:07

Digelar Augustus, Inagro Expo 2022 Bakal Dihadiri Perwakilan Pengusaha B20

Lihat Foto Digelar Augustus, Inagro Expo 2022 Bakal Dihadiri Perwakilan Pengusaha B20 Inagro Expo 2022 bakal dihadiri perwakilan Pengusaha B20. (Foto: Opsi/istimewa)
Editor: Yohanes Charles

Surabaya - Indonesia Agro Expo atau Inagro Expo 2022 dipastikan akan digelar pada pertengahan bulan depan, tepatnya pada bulan Agustus 2022. Pameran agrobisnis skala internasional yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur ini rencananya akan dihadiri oleh perwakilan pengusaha B20 dan sejumlah negara sahabat lainnya. 

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengungkapkan, Inagro Expo 2022 adalah pameran berskala internasional yang akan menfasilitasi seluruh pelaku industri pertanian, perkebunan dan perikanan mulai hulu hingga hilir.

Tidak hanya bisa memamerkan produk yang dihasilkan, pelaku industri agro juga bisa mengikuti berbagai kegiatan yang akan memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang teknologi pertanian modern. 

"Juga ada forum bisnis yang akan mempertemukan pebisnis bidang agro dari hulu hingga hilir. Dan Jatim sebagai provinsi agro diharapkan akan menyampaikan peluang investasi terkait industri agro di Jatim. Kemudian forum bisnis ini dilanjutkan dengan one on one business, bisa antara provinsi Jatim dengan pemerintah luar negeri atau pengusaha Jatim dengan pengusaha luar negeri," kata Adik Dwi Putranto di Surabaya, Jumat 8 Juli 2022. 

Disisi lain, dengan dipamerkannya teknologi pertanian modern di Inagro Expo 2022, diharapkan akan terjadi transfer keilmuan atau knowledge antar petani dengan pengusaha lain sehingga akan tercipta model pertanian modern dengan tingkat produktivitas yang tinggi.

Lebih lanjut Adik mengungkapkan, selama ini sektor pertanian memang menjadi salah satu penyumbang terbesar ketiga ekonomi Indonesia dan Jatim. Namun kinerjanya dari tahun ke tahun cukup lambat bahkan cenderung menurun. 

Hal ini menurut lulusan Universitas Brawijaya Malang ini karena belum terbangunnya ekosistem pertanian Indonesia yang tangguh dan berdaya saing tinggi. Untuk itulah, Kadin Jatim bersama stakeholder terkait menggelar pameran Inagro Expo 2022.

"Rangkaian kegiatan Inagro kami harapkan bisa mendorong terbangunnya ekosistem pertanian yang tangguh sehingga menjadi leading sektor dalam pemulihan ekonomi nasional, khususnya Jawa Timur. Karena Jatim adalah kontributor terbesar kedua untuk ekonomi Indonesia,” ujar Adik.

Senada dengan Adik, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsyad Rasyid dalam satu kesempatan mengungkapkan bahwa selama ini sektor pertanian berhasil menjadi penyumbang terbesar kedua ekonomi nasional, atau sebesar 13,2 persen. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan juga telah menyerap 30 persen angkatan kerja di Indonesia.

Capaian tersebut tidak terlepas dari karakteristik Indonesia yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Hal ini juga menyebabkan Indonesia menjadi negara agraris dengan sektor ekonomi yang memiliki peranan penting dari keseluruhan ekonomi nasional.

“Namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dan menjadi pemain agro global. Pertama, pertanian Indonesia masih didominasi sistem konvensional,” ujarnya.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, pada tahun 2018, penggunaan teknologi disektor pertanian masih sangat rendah, bahkan 90 persen petani belum menggunakan teknologi dan masih konvensional. Hanya 7 persen yang sudah menggunakan mekanisasi dan 3 pesen saja yang menggunakan teknologi selain mekanisasi.

“Angka ini menunjukkan rendahnya produktifitas pertanian di Indonesia. Selain itu situasi harga komoditas pertanian dan rendahnya nilai tukar hasil pertanian dan rendahnya akses pendanaan pertanian, juga besarnya suku bunga KUR senilai 6 persen dinilai terlalu tinggi bagi petani menjadi faktor yang harus dihadapi dan menjadi tantangan lain bagi pelaku pertanian,” ungkap Arsyad.

Hal ini menurut Arsyad disinyalir karena rendahnya sinergitas lintas sektor dalam pengembangan sektor pertanian. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan menghasilkan produk agro yang berdaya saing diperlukan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan yang ada.

Pertama peningkatan produktivitas pertanian melalui penggunaan teknologi serta digitalisasi pertanian. Hal ini termasuk mekanisasi pertanian, integrasi pertanian ke e-commerce, membangun suplai change yang lebih baik serta peningkatan produksi agro modern dan inovasi produk agro yang didukung oleh insentif super tex deductition untuk resert and development.

Baca juga:

Survei: Publik Berharap Jokowi Pilih Cawapres untuk Dampingi Prabowo di Pilpres 2024

Kemenag Susun Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Al-Qur`an

Kedua penerapan model close loop dalam membangun ekosistem pertanian Indonesia. Yaitu membangun kemitraan antar petani, UMKM agro industri dengan sektor swasta, pemerintah, keuangan, BUMN dan juga pemangku kepentingan lainnya untuk menjalin sinergitas kolaborasi yang inklusif lintas sektor. Melalui ekosistem close loop ini diharapkan industri besar dapat menfasilitasi pelaku pertanian dalam pembiayaan, infrastruktur, akses pasar, teknologi dan juga distribusi hasil pertanian melalui pengembangan sistem logistic terpadu.

“Kadin percaya melalui upaya tersebut serta diterapkannya UU Ciptaker melalui penyederhanaan percepatan kepastian perijinan hingga persetujuan terkait ekspor dan impor, akan meningkatkan industri pertanian dan menghasilkan produk agro yang berdaya saing,” ujarnya.

Project Manager B20 Side Event Inagro Expo & Business Forum Afifah Rahmania menambahkan, panitia telah melayangkan undangan kepada Konsulat Jenderal dari 24 negara yang ada di Surabaya dan sejumlah Duta Besar, diantaranya Duta Besar dari negara Amerika Serikat dan Belanda. 

"Yang dalam negeri kami telah mengundang 34 gubernur beserta delegasi dari provinsi terkait untuk hadir dan mengikuti pameran, sejumlah BUMN dan BUMD, serta seluruh Kadin Provinsi di seluruh Indonesia dan sekitar 110 perusahaan agro. Selain itu, sejumlah Menteri dan perwakilan dari perusahaan internasional juga akan turut menjadi pembicara atau memberikan kynote speak dalam kegiatan Inagro Expo 2022," tambahnya.

Terkait jumlah stand yang tersedia, ia mengatakan mencapai 150 stand hingga 160 stand dengan rincian 119 untuk stand indoor dan 35 stand untuk outdoor. "Dari seluruh stand yang tersedia, yang sudah dipesan sekitar 30 persen. Sebenarnya sudah banyak yang menyatakan minatnya. Tetapi karena masih sekitar satu bulan lagi, maka mereka masih menunggu untuk pesan," pungkasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya