Daerah Senin, 03 Januari 2022 | 21:01

Dilapor ke Polisi, Edy Rahmayadi: Kalian Ambil Foto Saya Harus Ada Izin

Lihat Foto Dilapor ke Polisi, Edy Rahmayadi: Kalian Ambil Foto Saya Harus Ada Izin Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih berprestasi pada PON XX Papua. (Foto: Opsi/Istimewa)
Editor: Andi Nasution

Medan - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi enggan berkomentar perihal dirinya dilaporkan ke Polda Sumut.

Bahkan, Edy melontarkan pernyataan cukup keras kepada wartawan yang hendak mengabadikan fotonya saat berada di Masjid Agung Medan.

"Kalian (wartawan), ambil foto saya harus ada izin ya," kata Edy, Senin, 3 Januari 2022, saat mengetahui wartawan hendak mengabadikan fotonya usai salat Zuhur di Masjid Agung, Jalan Pangeran Diponegoro Medan.

Mantan Pangkostrad ini pun langsung bergegas ke kantornya yang berada di sebelah Masjid Agung, tatkala wartawan melontarkan pertanyaan perihal dirinya dilaporkan ke polisi.

Sebelumnya, Edy Rahmayadi resmi dilaporkan ke Polda Sumut pada Senin siang, 3 Januari 2022.

Dia dilaporkan oleh pelatih biliar, Khairuddin Aritonang alias Coki, yang merasa dipermalukan karena kupingnya dijewer di hadapan khalayak ramai.

Kisruh antara Edy Rahmayadi dengan Coki Aritonang berawal dari Edy Rahmayadi menjewer, mengatai sontoloyo dan mengusir Khairuddin Aritonang karena tidak tepuk tangan saat Edy menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih berprestasi PON XX Papua.

Dalam kesempatan itu, hadir sebanyak 148 atlet PON XX Papua asal Sumut yang menerima bonus dari pemerintah provinsi dengan nilai total Rp 11,1 miliar.Selain seratusan atlet dan pelatih, ada juga Wakil Gubernur Musa Rajekshah, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis dan beberapa pengurus serta sejumlah pejabat. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya