Jakarta - Komisi II DPR RI sentil penggantian seragam baru di jajaran pejabat dan pegawai Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang lengkap dengan tanda pangkat, berbaret hingga tongkat komando.
Ketua Komisi II, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menegaskan masih banyak masalah pertanahan yang harus diselesaikan, dibandingkan dengan pergantian seragam tersebut.
"Ukuran keberhasilan Kementerian ATR/BPN adalah kinerja kementerian itu sendiri. Bukan atribut baru, bagus, atau tidak. Masih banyak masalah pertanahan di negara ini yang harus diselesaikan," kata Ahmad Doli kepada wartawan, Rabu, 27 Juli 2022.
Menurut dia, pihaknya dan masyarakat tentunya menunggu terobosan baru dari Kementerian ATR/BPN, bukan kostum di jajarannya.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang.
Ia menilai penggantian seragam baru di Kementerian ATR/BPN jelas tidak dibutuhkan dalam menjalankan tugas maupun fungsi Kementerian ATR/BPN, terlebih dalam pemberantasan mafia tanah.
"Pejabat ATR/ BPN bukan penegak hukum, bukan penyidik. Yang diperlukan saat ini bukan baret dan tongkat komando, tapi pikiran dan hati para pejabat. Pegawai ATR/ BPN bisa terpanggil tegak lurus bekerja sesuai fungsi dan tugasnya dalam melayani masyarakat serta tidak masuk dalam sindikasi mafia pertanahan," ujar Junimart dalam kesempatan yang berbeda.
Dia juga mempertanyakan filosofi dan urgensi dari kebijakan baru dari Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto tersebut.
Politisi dari Fraksi PDI perjuangan ini bahkan mengaku penasaran dengan korelasi dari penggunaan baret hingga tongkat komando pada peningkatan kualitas kerja Kementerian ATR/BPN ke depannya.
"Saya tidak memahami frame of reference Menteri ATR/BPN menyematkan baret dan tongkat kepada para pejabat ATR/ BPN. Apa urgensinya, apa filosofinya? Tapi Kita lihat saja nanti setelah memakai baret dan tongkat komando apakah hasil kerjanya signifikan atau tidak," ucap Ketua panitia kerja (Panja) Mafia Tanah Komisi II DPR RI ini.
Sebelumnya, Menteri ATR/BPN menjelaskan bahwa inovasi seragam baru tersebut sengaja diinisiasinya dengan harapan agar kewibawaan para kepala ATR/BPN di wilayah bertambah sehingga berani dalam memberantas mafia tanah.[]