News Senin, 25 April 2022 | 13:04

Dukungan Turki dalam Presidensi G20 Indonesia Beri Dampak Positif

Lihat Foto Dukungan Turki dalam Presidensi G20 Indonesia Beri Dampak Positif Tangkapan layar Pakar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana. (ANTARA/ (Muhammad Zulfikar)

Jakarta - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menilai dukungan Pemerintah Turki dalam Presidensi G20 Indonesia memberikan dampak positif dan sangat penting karena didasarkan pada konsensus dan bukan menjadi keputusan sebagian negara saja.

"Dukungan ini penting. Bukan keputusan sebagian negara, bahkan Indonesia saja," kata Hikmahanto mengutip keterangan tertulisnya, seperti mengutip ANTARA, Senin, 25 April 2022.

Turki menjadi ketua di MIKTA, yaitu kemitraan inovatif yang menyatukan Meksiko, Indonesia, Republik Korea (ROK), Turki, dan Australia. Sedangkan Indonesia juga saat ini memegang presidensi di G20.

Keduanya memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi dunia.

Sebagai tuan rumah, menurutnya, Indonesia harus melakukan berbagai upaya agar KTT G20 berjalan lancar dan memastikan seluruh negara hadir untuk tetap dapat bekerja dan berkontribusi bagi upaya dunia untuk pulih dari pandemi.

"Indonesia harus melobi Amerika Serikat dan sekutunya untuk tetap hadir dan bila mereka ingin menghukum Rusia silakan mereka walk out. Namun tidak dengan cara memboikot atau tidak hadir," ujarnya.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Turki Mevlüt Çavuşoğlu sepakat untuk memajukan prioritas G20 dalam mengatasi pandemi, menciptakan ketahanan kesehatan global, dan mendorong transformasi digital dan transisi energi.

Menlu Turki juga menyampaikan kembali dukungan kuat Turki terhadap presidensi dan prioritas Indonesia di G20. G20 adalah forum ekonomi untuk pemulihan global, bukan untuk mengangkat konflik politik.

Oleh sebab itu, dia menekankan pentingnya komunikasi yang dilakukan Indonesia agar semua negara hadir saat KTT nanti.

"Menurut saya Indonesia harus melobi negara-negara yang berencana akan memboikot. Sampaikan bahwa G20 harus bisa membuat terobosan sehingga ekonomi dunia akan tumbuh. Dengan memboikot maka mereka akan bertanggung jawab atas kemerosotan ekonomi dunia," tuturnya.

Turki mendorong perundingan perdamaian dan menegaskan kembali pentingnya segera menghentikan perang dan mendorong cara-cara damai untuk mencapai resolusi atas konflik.

Di sisi lain, prioritas G20 adalah untuk pemulihan global sehingga diperlukan upaya bersama dan dukungan banyak negara guna memastikan hal tersebut.

Lebih lanjut, dia menilai dukungan yang diberikan Turki dapat memberikan imbas positif yang signifikan dalam Presidensi G20 Indonesia dan menjaga prioritas G20.

"Ya, dukungan Turki memberi imbas positif. Bila perlu Menlu bertemu langsung dengan para Menlu G20 untuk mendapatkan dukungan seperti dari Turki," ucap Hikmahanto.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya