Kudus – Duta Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Kudus diharapkan dapat hadir sebagai agen perubahan. Terlebih, banyak permasalahan remaja yang timbul, seperti pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo pada pemilihan Duta GenRe Kabupaten Kudus 2022, Kamis 28 Juli 2022.
Menurutnya, dunia remaja sekarang ini memiliki isu tersendiri. Gaya hidup yang aktif dan penuh dinamika, jika tidak diantisipasi dengan baik akan menyeret perilaku remaja kepada hal-hal negatif.
Disampaikan, remaja membutuhkan informasi seluas-luasnya mengenai kesehatan reproduksi, pentingnya menata masa depan dengan baik, dengan meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan. Untuk itu, Mawar berharap, Duta GenRe dapat membantu mewujudkan generasi muda Kabupaten Kudus yang berkualitas, yang memiliki masa depan gemilang.
“Saya berharap, mereka mampu menjadi contoh dan inspirasi bagi remaja sebaya dalam melaksanakan kegiatan yang positif, untuk merencanakan kehidupan berkeluarga nantinya,” ujarnya.
Baca juga:
PT Pertamina Retail Beri Bantuan Alkes untuk Kota Cirebon
Jokowi Undang Relawan ke Istana, Bahas Ekonomi hingga Politik 2024
Kepala Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus, Agung Karyanto, menyampaikan pemilihan Duta GenRe adalah agenda rutin setiap tahun untuk memilih remaja yang menjadi role model atau agen perubahan.
Sesuai dengan tema Take Real Action, ia berpesan agar para finalis tidak sekadar menyandang gelar, namun juga berkomitmen melakukan aksi nyata.
“Diharapkan adik-adik minimal menjadi role model atau agen perubahan yang dapat merencanakan kehidupan di masa yang akan datang. Harus ada aksi nyata yang dikerjakan dan punya komitmen,” pesannya.
Finalis Duta GenRe, Muhammad Abrori 21 tahun, mengungkapkan persiapan yang dilakukan untuk menghadapi kompetisi.
Mulai dari persiapan materi substansi yang ada di GenRe, sehingga ketika edukasi ke masyarakat bisa menyampaikan dengan baik, sesuai dengan permasalahan di Kabupaten Kudus. Ia juga menyiapkan gagasan GenRe to School and Collaboration sebagai inovasi sosialisasi GenRe.
“Program yang saya siapkan nantinya, akan terjun ke dunia pelajar. Sehingga, terbebas dari perilaku seks bebas, minuman keras dan narkoba, serta mencegah terjadinya pernikahan dini ketika sekolah,” katanya.