Jakarta - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurachman memastikan pihaknya bakal menambah kuota beasiswa kepada mahasiswa berprestasi pada tahun anggaran 2023 mendatang.
Berbicara dalam konferensi pers di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Edy mengatakan bahwa hingga saat ini lembaganya telah berhasil meningkatkan kualitas anak-anak petani sawit melalui program pengembangan SDM.
Sejak tahun 2015 hingga 2022, kata dia, program tersebut telah bergulir dengan melibatkan 11.688 peserta pelatihan dan 4.265 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dengan dana yang telah disalurkan sebanyak Rp 305,2miliar.
"Tahun depan, jumlah penerima beasiswa akan ditingkatkan dari 1.000 peserta menjadi 2.000 peserta," kata Edy, dikutip Opsi pada Kamis, 22 Desember 2022.
Dirut BPDPKS, Eddy Abdurachman. (Foto: Opsi/Eno Suratno Wongsodimedjo)
Selain itu, Edy juga mengklaim bahwa pihaknya telah menyalurkan dana hingga Rp 501,2 miliar untuk program penelitian dan pengembangan melalui program yang telah berlangsung sejak tahun 2015 silam.
Dengan dana tersebut, BPDPKS telah mendanai 279 riset, melibatkan 950 peneliti di 78 lembaga. Riset kemudian menghasilkan sebanyak 243 publikasi dan 50 paten.
"Salah satu Inovasi unggulan dari program litbang untuk peningkatan konsumsi dalam negeri dan nilai tambah kelapa sawit yaitu Invensi Bensin Sawit (Bensa) dengan RON 110 dan Minyak Makan Sehat," kata Edy.
Pada tahun 2023 mendatang, BPDPKS juga membuka program baru bertajuk "Call For Proposal".
Lewat program ini, BPDPKS mengundang berbagai pihak untuk mengirimkan proposal perisetan untuk selanjutnya bakal mengucurkan dana pembiayaan riset bagi peserta terpilih.
Baca juga: Kinerja Sektor Sawit dalam Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi RI
Baca juga: Bimtek dan Expo Sawit Baik Indonesia 2022, Tingkatkan Pengetahuan Pengelolaan Sawit di Mamuju
Program "Call For Proposal" dibuka dengan sejumlah ketentuan teknis dan prioritas bidang riset yang dapat diakses melalui laman situs https://program-riset.bpdp.or.id/. []
