Jakarta - Dalam rangka menjaga keamanan di wilayah operasional dan juga sebagai antisipasi penjagaan pada objek vital negara, PT Elnusa Petrofin (EPN) menggelar simulasi tanggap krisis dengan skenario menghadapi demonstrasi ilegal.
Anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA) ini menggelar aksi simulasi atau Organisasi Gawat Darurat (OKD) level 0 tersebut di wilayah operasional Elnusa Petrofin unit Fuel Terminal Tanjung Pandan, tepatnya di Pangkal Lalang, Belitung, Selasa, 18 Oktober 2022.
Kegiatan Organisasi Gawat Darurat (OKD) level 0 ini dilaksanakan bersama PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading (C&T) PT Pertamina (Persero).
Di mana OKD Level 0 ini bertujuan untuk melatih kesiapan dan kesigapan tim di Fuel Terminal Tanjung Pandan baik dari Elnusa Petrofin maupun Pertamina Patra Niaga dalam menghadapi kondisi darurat yang sebenarnya.
"Simulasi atau Organisasi Gawat Darurat (OKD) ini dibutuhkan untuk melihat sejauh mana kesiapan tim di unit Fuel Terminal Tanjung Pandan dalam menghadapi aksi darurat, baik seperti demonstrasi maupun kerusuhan yang bisa terjadi di kantor operasional tersebut," kata Head of Corporate Communication & BoD Support PT Elnusa Petrofin Putiarsa, seperti mengutip keterangannya, Rabu, 19 Oktober 2022.
Skenario Organisasi Gawat Darurat (OKD) level 0 yang dilaksanakan dengan terjadinya demonstrasi ilegal dan disertai penyusupan oleh dua orang demonstran.
Kemudian, dilanjutkan dengan simulasi pelemparan bom molotov yang mengarah ke Filling Shed atau tempat pengisian mobil tangki yang menyebabkan kebakaran dan menjalar ke salah satu tangka timbun yang berisi Bahan Bakar Minyak (BBM). Simulasi ini juga dimaksimalkan dengan aksi demonstrasi yang semakin caos.
Ditambah adanya korban kebakaran yang merupakan operator yang berusaha memadamkan api.
Tim fire brigade Fuel Terminal Tanjung Pandan pun dengan sigap memadamkan api, dan tim security berhasil melumpuhkan dua orang yang menyusup ke dalam area Filling Shed. Kemudian pengamanan demonstrasi dilakukan secara persuasif sehingga para pedemo membubarkan diri.
Pelaksanaan Organisasi Gawat Darurat (OKD) level 0 yang dipantau langsung oleh Jimmy Sinaga selaku Head of Operation Elnusa Petrofin unit Fuel Terminal Tanjung Pandang pun melibatkan beberapa pihak.
Beberapa pihak tersebut antara lain Tim Sabhara Polres Belitung selaku pihak yang memberikan bantuan pengamanan dan tim Baituzzakah Pertamina (BAZMA) selaku pihak yang terlibat dalam pengantaran korban kebakaran dengan menggunakan ambulance.
Juga Klinik Bakti Timah selaku pihak yang memberikan dukungan dalam penanganan lanjut dan perawatan korban kebakaran tadi.
Manajemen Elnusa Petrofin pun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah menyempatkan waktu dan terlibat dalam kegiatan Organisasi Gawat Darurat (OKD) level 0 ini.
Selain menjalankan simulasi, keterlibatan pihak terkait juga menjadi simbol kolaborasi Elnusa Petrofin dengan instansi lain dalam menghadapi keadaan darurat atau emergency. Sehingga masing-masing pihak dapat menjalankan tugas dan kejadian di lapangan dapat teratasi dengan baik secara sistematis.
Sementara itu, Supervisor Fuel Terminal Tanjung Pandan, Kiki Widi Septiawan yang juga mewakili manajemen PT. Pertamina Patra Niaga menyampaikan bahwa Organisasi Gawat Darurat (OKD) level 0 merupakan kelanjutan dari pembentukan tim yang melibatkan Elnusa Petrofin selaku pengelola Fuel Terminal Tanjung Pandan.
"Dengan terlaksananya kegiatan tersebut, diharapkan tim OKD dapat terus sigap serta mampu menjaga Fuel Terminal Tanjung Pandan tetap kondusif. Sehingga operasional dapat terus berjalan dengan semestinya dan pasokan energi di wilayah Belitung tetap terjaga dengan baik," ucap Kiki.[]