Daerah Senin, 01 Agustus 2022 | 21:08

Eta Margondang, Festival Musik Tradisi 4 Puak di Tampahan Toba 5-7 Agustus 2022

Lihat Foto Eta Margondang, Festival Musik Tradisi 4 Puak di Tampahan Toba 5-7 Agustus 2022 Flyer Lake Toba Traditional Music 2.0. (Foto: Instagram)
Editor: Tigor Munte

Medan - Lake Toba Traditional Music Festival 2.0 digelar di Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatra Utara pada 5-7 Agustus 2022.

Event ini tahun kedua digelar, setelah tahun 2021 lalu. Merupakan bagian dari Festival Musik Tradisi Indonesia dengan tema Suara Danau: Memaknai, Merawat, dan Menghidupkan Musik Tradisi. 

Lake Toba Traditional Music Festival 2.0 merupakan kegiatan puncak. Sebelumnya sudah berlangsung Eta Margondang di dua kabupaten dengan konsep kegiatan berbeda-beda. 

Lake Toba Traditional Music Festival 2.0 ini merupakan bagian dari program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi kerja sama dengan Rumah Karya Indonesia.

Kegiatan yang sudah digelar adalah di Kabupaten Dairi pada 27-28 Mei 2022 dan di Kabupaten Karo pada 3-4 Juni 2022.

Dan puncaknya pada 5-7 Agustus 2022 di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba. Di sini nantinya dilaksanakan di tiga desa, yaitu Desa Meat, Desa Lintong Nihuta, dan Desa Tarabunga. 

"Desa-desa ini akan kami hubungkan dan membangun ekosistem kebudayaan lewat festival," teran Direktur Rumah Karya Indonesia Ojax Manalu kepada Opsi.id, Senin, 1 Agustus 2022.

Setiap desa tersebut memiliki potensi dan hubungan. Desa-desa tersebut akan menjadi venue festival, yaitu stage danau dengan musik cross culture, stage sawah dengan musik geoparks, dan stage rumah adat dengan musik tradisi.

Ojax mengatakan, Eta Margondang merupakan kolaborasi antara pemusik tradisi maestro dengan pemusik tradisi anak-anak muda di kawasan Danau Toba.

Mereka menggarap sebuah komposisi musik tradisi yang memiliki dampak positif secara keberlanjutan pada musik tradisi tersebut.

"Tahun ini, Eta Margondang menawarkan komposisi musik yang lebih inovatif dan atraktif, yang bersumber dari kekayaan musik tradisi itu sendiri," katanya.

Baca juga:

Festival Literasi Balige Sajikan Kuliner Khas Toba: Hare, Itak, dan Sendor

Kegiatan ini sambungnya, dilaksanakan empat wilayah (puak) yang nantinya akan digarap oleh seorang komposer dengan membawakan genre musik yang berbeda-beda.

Dalam event ini sejumlah kegiatan juga digelar, di antaranya Suara Kultur. Berupa suara musik-musik tradisi dari kawasan Danau Toba akan terdengar di 10 titik jalan di sekitar Kecamatan Tampahan.

Ada juga Workshop 500 Seruling untuk pelajar SD dan SMP di Kabupaten Toba.

"Pola pembelajaran musik tradisi harus dimulai dengan berbagai pendekatan, lewat workshop ini juga Lake Toba Traditional Music Festival ingin mendekatkan musik tradisi ke pelajar lewat praktik langsung serta interaksi untuk mendorong tumbuh rasa bangga akan musik tradisi," kata Ojax.

Dari kegiatan diharapkan 80 persen pelajar memiliki rasa ingin mengetahui dan mempelajari musik tradisi lebih dalam.

Baca juga:

Festival Raja Sisingamangaraja, Lihat Permainan Zaman Dulu dan Lake Toba Fashion Week

Kemudian kegiatan workshop bersama maestro. Pihaknya kata Ojax mengundang para maestro musik tradisi yang ada di sekitaran Danau Toba.

Mereka mengadakan workshop selama dua hari. Para maestro akan saling bertemu dan saling transfer pengetahuan mengenai musik tradisi pada puak masing-masing. 

Selain itu juga akan dilaksanakan pelatihan membuat alat musik tradisi oleh pengrajin alat musik tradisi pada setiap puak kepada anak-anak muda yang ingin belajar membuat alat musik tradisi dan kepada masyarakat umum yang ingin mengetahui proses pembuatan alat musik tradisi.

Kemudian, pertunjukan Musisi Tradisi Lintas Generasi. Di mana pada event ini akan mempertontonkan para pemusik muda dari empat puak sekitaran Danau Toba yang sudah melakukan pelatihan sebelumnya. 

Eta Margondang ini juga akan dikolaborasikan dengan 500 orang pemain seruling dari sekitaran Danau Toba. Akan ada juga pertunjukan grup musik lokal lintas generasi yang cukup terkenal dengan memainkan kolaborasi musik tradisi, modern, dan perkembangannya.

Lake Toba Traditional Music Festival 2.0 juga membuat Pasar Geoparks. Sebuah bentuk pasar yang hadir dari elemen-elemen Geopark Kaldera Toba, baik itu kultur, bio maupun geodiversity menjadi sebuah produk turunan yang bisa diapresiasi oleh masyarakat atau wisatawan lewat pasar rakyat. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya