Jakarta - Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menyebut akan menerima seluruh hinaan yang diberikan publik kepadanya usai potongan video dirinya yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun tersebar.
"Saya tidak marah kepada siapa pun yang menghina saya, yang merendahkan saya," kata Cak Nun di tengah acara Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY, Selasa 17 Januari 2023 malam.
Cak Nun mengaku mendapat banyak hinaan sejak potongan videonya itu tersebar.
"Saya dinesoni wong sak mono okehe, sak Indonesia, sak donya (saya diamuk orang segitu banyaknya, se-Indonesia, sedunia)," katanya.
Kendati demikian, Cak Nun menyatakan menerima segala cacian yang diberikan kepadanya. Ia menganggap cacian tersebut sebagai ujian dari Yang Maha Kuasa.
"Sampai hari ini pun saya bersyukur kepada Allah karena saya tidak punya kebencian kepada mereka semua yang menghina saya, tidak punya. Sampai hari ini. Jadi di puncak kesengsaraan ini saya dikasih ujian terberat oleh Allah. Makanya saya menyebut malam ini kan malam yang sangat khusyuk dan sangat nikmat. Bagi saya ini indah. Ini puncak keindahan," ujarnya.
Cak Nun mengaku `kesambet` dan secara spontan mengeluarkan kata-kata tersebut. Ia mengungkap hal tersebut di luar kontrolnya.
"Moro-moro cangkeme makpecotot (tiba-tiba dari mulut keluar) Firaun, Haman, Qorun, kui. Itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya. Maka tadi saya bikin video sama Sabrang, judulnya Mbah Nun Kesambet. Tolong dibaca," tegasnya.
Menurut Cak Nun, dirinya saat itu kemungkinan dikuasai iblis, malaikat, dajjal, atau bisa juga campur tangan Allah sehingga mengeluarkan kata-kata tersebut.
Dari sudut pandang Maiyah, ada lima hal yang membuatnya berkata demikian, yaitu hidayah, amr, idlal, thariqun, atau istidraj.
"Kemungkinan, itu bisa perintah Allah, memang Allah merintah saya sebagaimana peristiwa yang dulu-dulu. Atau Allah memberi hidayah kepada saya kemudian saya maintain, atau Allah istidraj atau mbombong saya, atau Allah menyesatkan saya, atau Allah meninggalkan saya. Kalau Allah nggak mengizinkan kan aku ora mecotot metu (nggak keluar dari mulut saya). Jadi saya tawakal, terserah kepada Allah, tapi siap menghadapi segala sesuatunya," tegasnya.
Sebelumnya, viral di media sosial potongan video Cak Nun alias Budayawan Emha Ainun Nadjib yang menyebut Jokowi Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman saat berbicara mengenai Pemilu 2024.
"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.
Banyak pihak mengecam Cak Nun atas perkataannya itu. []