Aceh Barat Daya - Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulu-tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Safaruddin mengatakan, PBSI di Aceh bukan milik Gerindra, sebab banyak pengurus dari partai lain yang ikut bergabung.
Hal ini diutarakannya dalam sambutan pada Musyawarah Kabupaten (Muskab) PBSI Aceh Barat Daya (Abdya) yang berlangsung di Hotel Lauser, Kamis malam, 4 Agustus 2022.
"PBSI bukan cuma Gerindra, namun banyak pengurus partai lain yang juga berkecimpung di dalamnya," kata Safaruddin yang juga wakil ketua DPRA.
Dia berujar, Kabupaten Abdya tidak lama lagi akan memiliki fasilitas oleh raga yang mumpuni yakni akan dibangunnya Gedung Olah Raga (Gor) senilai Rp 16 miliar dari Pokok Pikir (Pokir)-nya.
"Proses hibah tanah mendapat dukungan dari Pemkab Abdya dan DPRM. Saya dengan bupati dan wabup baik-baik saja. Jadi tidak benar kalau ada yang bilang kami tidak baik-baik saja," ujarnya.
Kata dia, tidak lama lagi sudah keluar pembuktian perusahaan yang menjadi pemenang tender kegiatan ini. Sejauh ini, dirinya sudah berkomunikasi dengan pihak hukum terkait pengerjaannya.
"Tentu kita ingin kontraktornya tidak nakal," ucapnya.
Lanjutnya, ini adalah momen bermuhasabah membahas tentang wacana ke depan. Saat ini corong bulu tangkis adalah Kabupaten Aceh Barat.
"Saya harapkan BPSI Abdya dapat melahirkan atlet baru. PR ketua nanti adalah mengejar SI. Aceh sangat tertinggal soal SI dengan daerah lain. Saya ingin kiblat PBSI ke depan ke Abdya," tuturnya.
Lebih lanjut, Safar mengingatkan bahwa PBSI bukan ajang berpolitik untuk meraup suara sebanyak-banyaknya. PBSI juga bukan sebagai tempat untuk berkampanye.
"PBSI bukan tempat berpolitik. Saya tidak berniat menjadikan PBSI ini sebagai tempat mendongkrak popularitas. Tapi, kalau dipilih saya tidak melarang," katanya.[]