Bekasi – Program Hibah Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristekdikti) Tahun 2024 kini membawa perubahan besar bagi masyarakat pemulung di TPA Bantar Gebang, Bekasi.
Program ini menggandeng perguruan tinggi STMA Trisakti dan Universitas Binawan, dan dilaksanakan di tengah masyarakat untuk memberikan harapan baru melalui pemberdayaan ekonomi yang inovatif.
Program ini berfokus pada pelatihan budidaya lele dan pengolahan abon lele, yang bertujuan untuk menciptakan usaha mandiri berkelanjutan.
Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat pemulung yang selama ini bergantung pada hasil memulung sampah kini diberikan kesempatan untuk belajar budidaya ikan lele sebagai sumber ekonomi baru yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Selama kegiatan, para pemulung dilatih dalam berbagai aspek budidaya lele, mulai dari pengelolaan kolam, pemeliharaan ikan, hingga teknik panen yang efektif.
Kehadiran STMA Trisakti dan Universitas Binawan dalam program ini menambah nilai yang signifikan, dengan keterlibatan tenaga ahli dari kedua perguruan tinggi dalam merancang proses pelatihan yang menyeluruh.
"Program ini sangat penting karena memberdayakan masyarakat untuk dapat mandiri secara ekonomi melalui usaha yang lebih sehat dan bernilai tambah tinggi. Kami harap ini menjadi titik awal untuk membuka lebih banyak peluang ekonomi yang stabil di lingkungan Bantar Gebang," ujar perwakilan STMA Trisakti.
Setelah masa panen, pelatihan tidak berhenti di budidaya lele, tetapi berlanjut pada proses pengolahan ikan lele menjadi abon. Abon lele ini dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama dan memiliki daya tarik pasar yang luas.
Program ini juga memberikan pelatihan pemasaran dan manajemen usaha, termasuk pemasaran digital, guna memperluas jangkauan pasar abon lele.
Pengolahan abon lele dilakukan dengan menjaga standar kebersihan dan mutu sehingga produk yang dihasilkan layak dipasarkan di pasar modern.
“Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Sekarang kami punya keterampilan baru dan produk yang bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Ini membuat kami optimis akan masa depan yang lebih baik,” ujar salah satu peserta pelatihan yang telah mengikuti pelatihan intensif budidaya lele bagi pemula.
Kolaborasi antara STMA Trisakti dan Universitas Binawan dalam program ini tidak hanya menyediakan keterampilan teknis, tetapi juga pengetahuan mendalam mengenai manajemen usaha kecil yang berkelanjutan dengan mengembangkan hasil panen budidaya lele menjadi produk olahan abon lele.
Dengan demikian, masyarakat pemulung diharapkan tidak hanya bisa memproduksi abon lele, tetapi juga mengelola usahanya secara mandiri, hingga dapat menciptakan lapangan kerja baru di komunitas mereka.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan program pemerintah mampu mendorong perubahan positif di masyarakat.
Ke depan, Kemendikbud Ristekdikti berharap program-program pemberdayaan berbasis masyarakat seperti ini bisa berkembang lebih luas, menciptakan kemandirian ekonomi di berbagai komunitas, dan membawa kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.[]