Jakarta - Universitas Binawan melakukan penelitian tentang penanggulangan bencana banjir secara holistik di beberapa wilayah di DKI Jakarta.
Langkah antisipasi penanggulangan banjir dilakukan dengan cara melakukan pemetaan yang memiliki akurasi tinggi, yaitu menggunakan dengan Citra Multispektral Sentinel-2A.
Selain Universitas Binawan, penelitian yang dibiayai oleh Dikti dengan skema Penelitian Dasar Pertama (PDP) ini juga melibatkan Universitas Bung Karno dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Ketua Peneliti Dr Uci Sulandari Ssi MSi menjelaskan bahwa penelitian bertujuan untuk melakukan identifikasi awal yang akurat dalam rangka penanggulangan banjir.
"Dapat dilakukan langkah penanggulangan banjir secara holistik, dan dapat mengatasi banjir di Jakarta. Sehingga masyarakat Jakarta dapat terbebas dari bencana banjir," kata Dr Uci dalam keterangannya, Rabu, 11 Oktober 2023.
Ia menjelaskan, verifikasi penelitian di lapangan dilakukan pada tempat-tempat yang terkena banjir. Penelitian juga melibatkan 4 orang mahasiswa Universitas Binawan.
Diketahui, kegiatan di lapangan tersebut telah selesai dilakukan sampai dengan bulan September 2023. Penelitian tersebut menciptakan hasil wawancara yang sesuai dengan analisa sentinel. Di mana telah terjadi bencana banjir di daerah tempat tinggal warga Jakarta.
Ketua RT di Kelurahan Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Taufik Bahtiar menyampaikan harapannya agar penanggulangan bencana banjir dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh.
"Sangat mengharapkan penanggulangan banjir yang tidak tanggung-tanggung sehingga tidak ada banjir lagi di pemukiman warga," ucap Taufik.
Berdasarkan analisa sentinel, ini wilayah DKI Jakarta yang mengalami banjir terparah, di antaranya;
Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat
Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan
Kelurahan Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur
Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.[]