Jakarta - Manajer G20 Bidang Kebudayaan, Ananto Kusuma Seta mengatakan Indonesia akan membawa gagasan dana kebudayaan global yang bertujuan untuk pemulihan budaya pada pertemuan G20.
"Dalam pertemuan Culture Ministers Meeting (CMM) pada September mendatang, kita akan membawa gagasan mengenai dana kebudayaan global ini," kata Ananto seperti mengutip catatan ANTARA, Selasa, 26 April 2022.
Menurutnya, selain untuk pemulihan budaya, dana global tersebut akan menyasar pada para pelaku budaya yang terdampak pandemi Covid-19. Selain itu juga untuk menghidupkan budaya baru yang berkelanjutan.
Dia mengungkapkan, pengelolaan dana kebudayaan global akan dikelola oleh UNESCO. Hal itu dikarenakan ada bagian dari organisasi internasional yang memiliki tanggung jawab dalam kebudayaan.
Penuturannya, Indonesia juga mengusulkan agar dana pemulihan kebudayaan global tersebut dimulai pada 2023 mendatang.
"Ini dikarenakan tahapannya sendiri mulai 2022, masih dalam bentuk pernyataan komitmen dari berbagai negara pada pertemuan G20 mendatang," ujar Ananta.
Dana kebudayaan global yang diperkirakan akan berlangsung selama lima tahun tersebut diharapkan dapat membantu pelaku budaya yang terkena dampak pandemi secara global.
Hal ini juga diharapkan bisa mengangkat kembali budaya-budaya hidup berkelanjutan yang ada di masing-masing negara.[]
