News Kamis, 17 Maret 2022 | 21:03

Ini Penjelasan PGI soal Pernyataan Seorang Pendeta untuk Mencabut 300 Ayat Al-Quran

Lihat Foto Ini Penjelasan PGI soal Pernyataan Seorang Pendeta untuk Mencabut 300 Ayat Al-Quran Foto: pgi.or.id
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyikapi pernyataan seorang oknum pendeta yang meminta agar Menteri Agama mencabut 300 ayat dalam Al-Quran.

PGI menilai pernyataan tersebut bersifat pribadi dan tidak ada hubungannya dengan PGI dan gereja-gereja pada umumnya di Indonesia.

PGI pun memohon agar masyarakat tidak terjebak untuk menggeneralisasi sikap dan pandangan pribadi sebagai sikap komunitas Kristen. 

"Kekristenan tidak mengajarkan jalan kebencian ataupun sikap membalas dendam," kata Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Maret 2022 malam.

PGI kata Jeirry, berharap agar semua pihak berhati-hati dan bijak dalam menyikapi pernyataan provokatif yang bisa saja dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan merusak kerukunan antarumat beragama dan masyarakat.

PGI meminta agar polemik ini tidak lagi dilanjutkan dan disebarluaskan melalui berbagai media sebab tidak membawa manfaat positif.

"PGI meminta semua pihak untuk menghentikan ujaran dan tindakan yang saling melecehkan ajaran agama dan kepercayaan lain, serta memprovokasi kebencian antargolongan," tandas Jeirry.

Diketahui, respons PGI ini menyusul adanya seorang pendeta meminta 300 ayat Al-Quran dihapus. 

Baca juga: Pendeta Minta Menag Hapus 300 Ayat Alquran, Mahfud: Bikin Banyak Orang Marah

Pendeta tersebut pun viral di media sosial. Video pendeta viral itu diunggah oleh channel YouTube NU Garis Lurus pada Minggu, 13 Maret 2022. 

Dalam insert video seorang pendeta sedang menyampaikan permohonannya kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. 

"Saya sudah berulang kali mengatakan kepada menteri agama, dan ini adalah menteri agama yang saya kira toleransi dan damai tinggi terhadap minoritas,” ujar pendeta dalam video tersebut. 

Pendeta ini juga berharap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas jangan takut kepada pihak-pihak yang menentangnya. 

Karena menurut pendeta ini, Gus Yaqut punya tentara, Banser di seluruh Indonesia, apalagi Gus Yaqut panglima Banser.

Oleh karena itu, ia juga tidak takut mengusulkan ke menteri agama menghapus ayat Al-Quran yang dianggap mengandung ajaran radikal. 

"Bahkan kalau perlu Pak, 300 ayat yang menjadikan hidup intoleran, pemicu hidup radikal, itu direvisi atau dihapuskan dari Al-Quran Indonesia, ini sangat berbahaya sekali,” ujar pendeta bernama Saifudin Ibrahim. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya