News Minggu, 21 Agustus 2022 | 17:08

Ini Peran Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dalam Kasus Tewasnya Brigadir J

Lihat Foto Ini Peran Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dalam Kasus Tewasnya Brigadir J Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. (foto: Youtube/MetroTV).
Editor: Rio Anthony

Jakarta - Penyebab istri Ferdy Sambo, Putri Putri Candrawathi ditetapkan tersangka karena dirinya ternyata terlibat dalam skenario menghabisi Barigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

"Putri mengikuti skenario yang dibangun oleh Ferdy Sambo," ungkap Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Sabtu 20 Agustus 2022.

Selain itu, Putri juga turut menjadi orang yang mengajak tiga bawahan Ferdy Sambo ke lokasi penembakan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ketiganya, yakni Bharada Richard Eliezer (RE), Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma`ruf (KM).

"Mengajak berangkat ke Duren Tiga bersama RE, RR, KM, almarhum J," jelas dia.

Sesampainya di rumah dinas Ferdy Sambo, Putri menyakinkan Bharada E dan Bripka RR untuk membantu suaminya menembak Brigadir Yoshua.

"Putri ada di lantai 3 saat Ricky dan Richard saat ditanya kesanggupan untuk menembak almarhum Yosua," papar Agus.

Putri Candrawathi juga turut terlibat mengiming-imingi ketiga bawahan suaminya dengan uang total Rp 2 miliar.

Bayaran itu akan diberikan Ferdy Sambo kepada ketiganya karena ikut membantu pembunuhan Brigadir J.

"Putri Bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR, dan KM," ungkap Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Total uang Rp 2 yang dijanjikan Ferdy Sambo itu, bakal diberikan Rp 1 miliar di antaranya khusus kepada Bharada E. Lalu KM dan Bripka RR masing-masing Rp 500 juta.

Iming-iming uang ini juga sempat disinggung eks pengacara Bharada E, yakni Deolipa Yumara.

Hal itu dikatakan terungkap dari berita acara pemeriksaan (BAP) penyidikan terhadap Bharada E.

"Iya benar itu kan omongannya si Richard, di BAP juga ada diimingi uang. Bharada E Rp 1 miliar, totalnya Rp 2 miliar," ucap Eks Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara , Jumat 12 Agustus 2022 lalu.

Hanya saja uang yang dijanjikan tersebut tidak pernah diberikan. Padahal kata Deolipa, uang tersebut rencananya diberikan kepada ketiga bawahannya pada bulan Agustus atau sebulan setelah kejadian dengan maksud tidak menyita perhatian.

"Ya setelah udah mulai aman lah, setelah terjadi penyelesaian skenario, udah mulai aman lalu diimingi uang," pungkasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya