News Rabu, 16 Februari 2022 | 16:02

Investasi di Indonesia, Jeff Bezos Kucurkan US$ 80 Juta ke Perusahaan Start Up Lummo

Lihat Foto Investasi di Indonesia, Jeff Bezos Kucurkan US$ 80 Juta ke Perusahaan Start Up Lummo Jeff Bezos. (Foto: Instagram/jeffbezos)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Lummo, perusahaan rintisan penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan (Direct to Consumer - D2C, software-as-a-service - SaaS) mendapatkan kucuran dana investasi dari Jeff Bezos, pendiri e-commerce terbesar di dunia Amazon.com.

Dana tersebut merupakan investasi kedua Jeff Bezos di ekosistem startup Indonesia. Melalui kantor pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition, ia mengikuti putaran investasi Seri C terbaru senilai US$ 80 juta di Lummo yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India.

Keikutsertaan Bezos dalam seri pendanaan ini bertujuan memperkuat ambisi Lummo untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pengusaha dan pemilik merek di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

Jeff Bezos dikenal secara global sebagai pelopor dunia e-commerce dan komitmennya terhadap layanan pelanggan, yang merupakan pedoman utama baginya menuju kesuksesan pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Model D2C Lummo selaras dengan komitmen tersebut karena menawarkan peluang kepada pengusaha dan pemilik merek (brand) untuk membangun bisnis kompetitif jangka panjang.

Dengan menciptakan hubungan pelanggan yang kuat, tanpa pihak ketiga, para pengusaha dapat meningkatkan bisnisnya dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan mereka.

 Ilustrasi Lummo on mobile. (Foto: Opsi/istimewa)

CEO dan Pendiri Lummo, Krishnan Menon mengatakan pihaknya merasa bangga mendapatkan dukungan Jeff Bezos di putaran investasi Seri C ini. Di saat bersamaan, Lummo juga tengah memprioritaskan pertumbuhan eksponensial pada bisnisnya secara jangka panjang.

"Investasi ini semakin memperkuat upaya Lummo untuk mengembangkan solusi D2C demi memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada para pemilik usaha di Indonesia, mempercepat pertumbuhan bisnis mereka, serta memaksimalkan efisiensi operasional dengan memanfaatkan solusi SaaS Lummo," kata Krishnan Menon, dikutip Opsi pada Rabu, 16 Februari 2022.

"Dukungan skala ini menggarisbawahi keyakinan kami bahwa Indonesia dan Asia Tenggara adalah tujuan yang tepat bagi para investor teknologi," tutur dia.

Sektor Internet Asia Tenggara terus berkembang pesat, dengan Indonesia sebagai pasar utama.

 Jeff Bezos. (Foto: Instagram/jeffbezos)

Menurut laporan Google Temasek tahun 2020, gross merchandise value (GMV) - atau total pembelian online - ekonomi internet Asia Tenggara akan mencapai lebih dari US$ 300 miliar pada tahun 2025, dengan Indonesia diperkirakan mencapai US$ 124 miliar dari US$44 miliar saat ini.

Sayangnya, inklusi digital dan keuangan masih mengalami kesenjangan, yang semakin diperburuk oleh pandemi. Partisipasi para inovator dan startup muda sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini, dengan cara memanfaatkan potensi mereka demi membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.

Pendekatan D2C sebagai keunggulan kompetitif Lummo telah diakui oleh berbagai pelaku usaha dan pemilik merek karena telah memberikan dampak berkelanjutan bagi pengembangan bisnis mereka.

Selain itu, solusi D2C juga membuka lebih banyak potensi bisnis bagi usaha kecil dan menengah di tengah persaingan bisnis online yang menantang.

Baca juga: Luhut Ajak Amerika Serikat Berinvestasi di JTTS

Baca juga: Jokowi Ungkap Benang Merah Perjumpaannya dengan Mark Zuckerberg

Berbekal pengalaman mendalam tentang market di Indonesia, Lummo optimis dapat menciptakan solusi teknologi yang mampu memecahkan tantangan bisnis yang dihadapi para pengusaha. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya