Hukum Sabtu, 11 Februari 2023 | 12:02

IPW: Kapolri Harus Tangkap Gembong Mafia Tambang Nikel di Blok Mandiodo

Lihat Foto IPW: Kapolri Harus Tangkap Gembong Mafia Tambang Nikel di Blok Mandiodo Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri perintahkan Dirtipiter Bareskrim Polri untuk menangkap AWS, pemilik PT. LAM yang bermarkas di Lt 16 Lawu Tower.

Hal itu terkait dugaan kegiatan tambang nikel illegal sebanyak 36,9 juta metric ton selama empat tahun pada areal seluas 8.400 hektare, yang membabat hutan tanpa izin di Blok Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, mengingat nilainya yang sangat fantastis sebesar Rp 21,6 triliun. 

“Nikel illegal tersebut dijual ke perusahaan smelter nikel di Morosi dan Morowali. Angka ini dihitung berdasarkan analisis Green Indonesia terhadap citra satelit Blok Mandiodo,” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada wartawan usai acara Diskusi Publik yang diselenggarakan Koalisi Sipil Selamatkan Tambang (KSST) di Jakarta, Jumat, 10 Februari 2023.

Pekan lalu publik dan Koalisi Sipil Selamatkan Tambang dibikin tercengang tatkala sebuah majalah mingguan nasional menyampaikan laporan investigasi tambang illegal nikel Blok Mandiodo yang nilainya yang fantastis. 

Sebelumnya, publik juga digegerkan testimoni tokoh  mafia tambang kakap dari Pulau Borneo yang memiliki nama unik, Ismail Bolong. 

Tak lama kemudian, usai Ismail Bolong disel, terkuak nama baru mafia tambang nikel berkaliber paus bernama AWS yang mencatut nama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang menurut salah satu majalah nasional ditengarai melibatkan Brigjen Pol Pipit Rismanto, Direktur Tindak Pidana Tertentu, Bareskrim Polri. 

“Penangkapan terhadap gembong mafia tambang nikel di Blok Mandiodo menjadi sangat penting untuk menepis sinyalemen keterlibatkan Brigjen Pol  Pipit Rismanto sebagai backing. Kendati sinyalemen tersebut sulit dibantah mengingat kegiatan illegal mining tambang nikel di Blok Mandiodo, Sultra itu berlangsung secara massif selama bertahun-tahun  dengan membabat hutan, tanpa pernah ada tindakan dari Dirtipiter Bareskrim Polri,” tukas Sugeng.

Penyidik dari Dirtipiter Bareskrim Polri tercatat pernah masuk ke tambang Konawe Utara menyegel area penambangan  PT KMS. 

Namun kegiatan penertiban tersebut diduga bentuk kepura-puraan dalam penegakan hukum. 

Baca juga: Pengakuan Ismail Bolong Setor Uang Tambang Ilegal ke Kabareskrim Diungkap Saat Diskusi KOPI

Faktanya tidak ada proses hukum lanjutan terhadap PT. KMS. Brigjen Pol Pipit Rismanto menurunkan anak buahnya ke Konawe Utara diduga bertujuan untuk membuka jalan karpet merah kepada AWS yang merupakan koleganya guna mempermudah penambangan illegal secara massif di Blok Mandiodo, dengan meilbatkan 11 kontraktor, memakai jubah pemegang hak istimewa dari konsesi PT  Antam. 

Namun menambang illegal di luar wilayah IUP OP PT. Antam di wilayah hutan. Terjadi jual beli dokumen asli tapi palsu. Dokumen perusahaan yang paling banyak dipakai untuk meloloskan nikel illegal dari Blok Mandiodo itu adalah PT KKP dan PT MJ.

Menurut Sugeng, kendati illegal, bijih nikel tetap terjual ke perusahaan smelter untuk diolah menjadi bahan baku baterai lalu diekspor ke China. 

Penambangan nikel illegal terkonfirmasi dilindungi oleh aparat penegak hukum, dengan biaya koordinasi sebesar US$ 16 per MT.  

Tempo menyebut nama Brigjen Pol Pipit Rismanto, Direktur Tindak Pidana Tertentu, Bareskrim Polri, santer disebut-sebut sebagai backing para kontraktor tambang nikel illegal.  

Baca juga: Komjen Agus Bantah Terima Uang Suap dari Tambang Ilegal di Kaltim

PT KMS milik Audi Siddieq, adik sepupu Akbar Faisal, politisi Nasdem. Aji Windu Sutanto diduga mencatut nama Kapolri dengan mengatakan perusahaan PT LAM itu milik Kapolri. 

Namun klaim AWS ini dibantah mentah-mentah oleh Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Namun tetap memantik kecurigaan publik lantaran tidak mungkin ada asap bila tak ada api. 

Indonesia Police Wacth (IPW) bersama-sama Koalisi Sipil Selamatkan Tambang (KSST) akan menyerahkan rekomendasi hasil debat publik Kapolri pekan depan, yang pada pokoknya meminta AWS dan kawan-kawan diproses hukum. 

Termasuk pihak PT Antam perlu didalami keterlibatannya. AWS menguasai mayoritas saham PT. LAM (99%) dengan memakai bendera PT KNI. 

“Penangkapan terhadap terduga pelaku illegal mining di Blok Mandiodo AWS teramat penting guna menetralisir tudingan liar keterlibatan Dirtipiter Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Pol Rismanto dalam kasus ini. Kalau Pipit tidak mampu menangkap saya minta Kapolri mencopot Dirtipiter itu,” tukas Sugeng.

Presiden sendiri telah memperingatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat pembukaan Rapat TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta pada Rabu, 8 Februari 2023. 

Dijelaskan oleh Presiden, Indonesia sedang berupaya melakukan hilirisasi dan industrialisasi sehingga upaya-upaya itu akan terhambat jika tambang dan ekspor illegal dibiarkan. [rel]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya