Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring, Ferdinand merespons isu penangkapan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Teddy Minahasa terkait kasus narkoba.
Ferdinand mengaku kaget mengetahui adanya kabar tersebut. Sebab, di waktu yang tak jauh dari kasus tersebut, Presiden Jokowi mengumpulkan seluruh pejabat utama Polri baik dari pusat hingga daerah di Istana Negara.
Kendati demikian, dia mengimbau agar semua pihak menunggu penjelasan resmi dari Mabes Polri.
“Sebaiknya jangan ada yang berspekulasi tentang rumor penangkapan ini dan kita tunggu pernyataan resmi Polri nanti yang kemungkinan akan disampaikan langsung oleh Kapolri,` kata Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2022.
Indonesia Police Monitoring menilai, bila benar bahwa Propam Polri yang telah menangkap Irjen Teddy Minahasa, itu artinya Div Propam bekerja melaksanakan perbaikan di internal Polri.
Selain itu, pegiat sosial media ini juga menyorot tentang posisi Kadiv Propam Irjen Syahardiantono yang baru saja menggantikan Ferdy Sambo.
Dia berpandangan, sosok Irjen Syahardiantono sangat berintegritas dan layak dipercaya menduduki posisi Kadiv Propam.
"Saya percaya integritas Kadiv Propam baru. Irjen Syahardiantono adalah sosok bersahaja yang akan melaksanakan tugasnya dengan baik dan bersih," ujarnya.
"Sekali lagi kami meminta semua untuk tidak spekulatif dan menunggu rilis Polri. Kita percaya dan dukung Kapolri serta Kadiv Propam melakukan upaya perbaikan internal," ucap Ferdinand menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, Menyeruak kabar mengejutkan, Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa ditangkap oleh Divisi Propam Polri.
Pejabat yang baru itu kabarnya ditangkap terkait kasus narkoba.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem Ahmad Sahroni dan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Habiburokhman kepada sejumlah media mengutarakannya.
"Sementara diduga benar. Kalau nggak salah narkoba. Isunya demikian," kata Sahroni dilansir dari CNNIndonesia, Jumat, 14 Oktober 2022.
"Benar ada rumor seperti itu (Teddy Minahasa ditangkap), saya sedang cari informasi lagi," kata Habiburokhman kepada detikcom, Jumat, 14 Oktober 2022.[]