News Minggu, 07 Agustus 2022 | 17:08

Jamu Bisa Naik Kelas Menjadi Bagian Lifestyle Masyarakat

Lihat Foto Jamu Bisa Naik Kelas Menjadi Bagian Lifestyle Masyarakat Workshop bertemakan 'Jamu Making' di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 6 Agustus 2022. (Foto: Kemenperkraf)
Editor: Tigor Munte

Solo - Jamu adalah ramuan tradisional yang hadir secara turun-temurun, dan dipercaya masyarakat Indonesia sebagai ramuan untuk kesehatan.

Jamu sendiri berasal dari bahasa Jawa kuno yakni jampi yang berarti mantra atau doa dan oesodo yang berarti kesehatan.

Nah, ternyata jamu yang kita kenal selama ini bisa naik kelas menjadi bagian lifestyle masyarakat.  

Arief Eka Wardana yang dikenal sebagai anggota Gabungan Pengusaha Jamu, yang juga Marketing Manager Acaraki menegaskan hal itu.

Seiring dengan maraknya coffee shop di kota-kota besar di Tanah Air, Arief mengaku terinspirasi untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam jamu ke dalam kehidupan masyarakat, dengan menghadirkan jamu dari sudut pandang yang berbeda. 

Misalnya kata dia, kunyit asam bisa dipadukan dengan soda, susu, ataupun yoghurt. 

"Jamu nantinya tidak hanya bisa dikonsumsi ketika daya tahan tubuh sedang menurun. Tapi jamu juga akan menjadi lifestyle masyarakat Indonesia. Para petani rempah pun akan merasakan dampak dari perubahan tren ini," kata Arif dalam workshop bertemakan `Jamu Making` di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 6 Agustus 2022. 

Dikatakannya, jamu itu ternyata bisa diolah berbagai macam, tidak mengesampingkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam jamu.

"Tapi supaya jamu bisa lebih mendekatkan ke masyarakat Indonesia, sehingga nantinya jamu bisa naik kelas,” katanya.

Dia berujar, wellness tourism bisa dikembangkan melalui jamu. Karena experience atau pengalaman turis minum jamu, pengalaman turis melihat proses bikin jamu, bagaimana kunyitnya diolah dan ditambahkan dengan asam, madu, lemon, ataupun susu menjadi hal menarik untuk wisata kebugaran.

Hanya saja dia mengingatkan, kualitas jamu menjadi hal utama yang harus diperhatikan. 

Baca juga:

Wujudkan Ketahanan Kesehatan, Menkes Ajak Industri Farmasi Lahirkan Ilmuwan

Mulai dari pemilihan pupuk, drainase air untuk menyiram tanaman, proses penanaman, hingga proses panen harus dilakukan secara optimal agar menghasilkan jamu yang berkualitas.

Sebelumnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar workshop kepada para peserta International Wellness Tourism Conference & Festival (IWTCF) 2022 di Solo.

Lewat workshop, peserta IWTCF mengenal lebih dekat mengenai jamu tradisional Indonesia, baik dari bahan-bahan yang digunakan hingga khasiat yang terkandung di dalamnya.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani mengatakan, IWTCF 2022 tidak hanya menyuguhkan konferensi yang menghadirkan lebih dari 30 narasumber dari negara anggota G20, ASEAN, termasuk Indonesia. Tapi juga ada exhibition dan workshop.

Kata dia, ini menjadi salah satu cara untuk menarik wisatawan melakukan perjalanan wellness di Indonesia. "Jadi, narasi-narasi behind wellness product ini yang kita tonjolkan,” jelas Rizki.

Director of Business Development and Innovation Mustika Ratu, Kusuma Anjani menjelaskan, jamu tidak hanya dapat diolah sebagai minuman herbal. 

Dengan mengoptimalkan bahan-bahan exotic herbal yang ada, membuat jamu tidak hanya baik untuk kesehatan dari dalam, tapi juga untuk kesehatan dari luar.

Dia mencontohkan kosmetik yang dipakainya, mengandung extract biji daun kelor yang dikenal dengan superfood dan tentu manfaatnya sangat banyak.

"Seperti anti aging, sehingga menggunakan make up juga bisa mendapatkan skincare benefit,” kata perempuan yang akrab disapa Ajeng.

Putri Indonesia Lingkungan 2022, Cindy May McGuire menceritakan pengalamannya sewaktu kecil ketika mencoba jamu. 

Cindy mengaku dulu dirinya sangat pemilih terhadap makanan maupun minuman. Namun, sejak ia mengetahui khasiat yang terkandung di dalam jamu, apalagi jamu ini menggunakan bahan-bahan alami, ia mulai tertarik dan mencoba berbagai jamu.

Jamu pertama yang dicobanya adalah kunyit. Saat mengalami menstruasi, kunyit asem sangat membantu meredakan nyeri. 

"Saya sangat-sangat percaya bahwa jamu mempunyai fungsi selain sebagai minuman yang diminum sejak nenek moyang kita, itu juga bisa sebagai fitofarmaka, obat-obatan yang berfungsi sangat baik untuk tubuh," kata Cindy.

Chef Rahmat, salah seorang chef yang membantu Mustika Ratu menciptakan herbal drink, mendemonstrasikan bagaimana menggunakan jamu tidak hanya untuk minuman berkhasiat dan kosmetik, tetapi juga untuk wellness. 

“Untuk membuat smoothies mango kunyit asem, bahan-bahan yang diperlukan ada pisang, nanas, dan jahe, lalu blender semua bahan tanpa adanya air, sehingga rasanya akan lebih segar dan lebih sehat. Kemudian, bisa ditambahkan dengan topping kesukaan masing-masing,” jelas Chef Rahmat. [Kemenparekraf]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya