Medan - Bulan suci Ramadan merupakan bulan penuh ampunan dan rahmat di dalamnya. Tentu umat Islam menantinya dengan sejuta doa dan harapan.
Tak terasa Ramadan tinggal menghitung hari. Sejumlah persiapan dilakukan baik dari niat, mental dan hati yang gembira.
Sebelum bulan itu tiba, terdapat budaya mengandung perintah yang harus ditunaikan dan budaya itu ada sejak zaman para nabi. Namanya ziarah kubur.
Baca juga: Mengenal Metode Hisab dan Rukyat untuk Tentukan 1 Ramadan
Ziarah kubur dilakukan dengan mendatangi makam orang tua, orang-orang terdahulu, dan sanak keluarga.
Untuk mendapatkan kebaikan dan manfaatnya, ziarah kubur mesti dilakukan dengan tata cara, adab hingga doa yang benar.
Berikut tata cara dan doanya:
1. Dalam keadaan suci (berwudhu)
2. Membaca salam untuk Ahli Kubur:
“Assalaamu’alaikum yaa daaro qoumil mu’minin wainnaa insyaa allahu bikum laahiquun”
Artinya: Semoga keselamatan atas kalian wahai tempat engkau mukminin, dan sesungguhnya kami insaa allah nanti menemui kamu.
Baca juga: Wapres: Libur Ramadan Jadi Penentu RI Masuk Endemi
3. Lalu kita mencari makam yang akan diziarahi. Duduk bertepatan dengan posisi wajah mayit (untuk yang sangat kita hormati bertepatan dengan kaki) lalu salam.
“Assalaamu’alaikum yaa abii wa ummii/yaa walidii wawaalidatii “ (khusus untuk Ayah dan Ibu) yang artinya: Semoga keselamatan buat antum berdua wahai bapak dan ibu wahai orang laki laki yang melahirkanku dan orang perempuan yang melahirkanku.
Baca ayat Alquran, Surah Al Fatihah 1 kali dan Yassin 1 kali, Surah Al-Ikhlas 1 kali, Surah Al Falaq 1 kali, Surah Annas 1 kali, Surah Al Baqoroh dari ayat 1-5, Ayat Kursi 1 kali dan 3 ayat akhir Al Baqoroh.
5. Membaca solawat: “Alloohumma Sholli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammad" sebanyak 7 kali.
6. Membaca istigfar: “Astaghfirulloohal Adhiim” 7 kali.
7. Membaca Dzikir: “Laailaaha Illallohh” 33 kali
8. Membaca Tasbih: “Subhaanalloohil Adhiim, Subhaanalloohi wabihamdihi” Artinya: Maha Suci Allah yang Maha Agung, Maha Suci Allah dan dengan memuji mujinya.
9. Lalu pindah duduk bertepatan belakang kepala mayit (posisi menghadap kiblat) dan berdoa:
“Alloohumma J’al wa aushil tsawaaba maa qoro’naahu ilaa (kedua orang tua / kerabat dll) Alloohummaghfir lahumma warhamhumma wa’aafimaa wa’fu ‘ anhumma wa Shollalloohu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa’alaa aalihi wa ash haabihii ajma’iim, walhamdulillahi Robbil’aalamiin”
Artinya: Ya Allah jadikanlah, sampaikanlah pahala apa yang kami baca kepada ( kedua orang tua / kerabat dll ), Ya Allah ampunilah keduanya, kasihi keduanya dan sehatkan keduanya dan maafkanlah keduanya dan semoga solawat Allah atas penghulu kita Nabi Muhammad SAW dan atas keluarga beliau dan sahabat beliau seluruhnya dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.
10. Selesai dan tutup dengan ucapan hamdalah, Alhamdulillah. []