News Sabtu, 19 Agustus 2023 | 14:08

Jokowi: Food Estate untuk Mengantisipasi Krisis Pangan

Lihat Foto Jokowi: Food Estate untuk Mengantisipasi Krisis Pangan Presiden Jokowi. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Merespons tudingan miring soal food estate atau pembangunan lumbung pangan, Presiden Jokowi buka bicara.

Menurutnya, food estate yang dilaksanakan pemerintah merupakan upaya dalam mengantisipasi krisis pangan.

Jokowi menegaskan itu selepas menghadiri Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun MPR RI ke-78 di Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023.

“Kita itu membangun food estate (lumbung pangan) itu untuk dalam rangka mengantisipasi krisis pangan. Hati-hati, semua kawasan, semua negara sekarang ini menghadapi yang namanya krisis pangan. Wheat (gandum) problem di semua negara, yang makan gandum semuanya ini masalah sekarang ini, problem, harga juga naik drastis,” ujarnya.

Disebutnya, pembangunan food estate ini merupakan kolaborasi sejumlah kementerian, mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian, hingga Kementerian Pertahanan. Menurut Presiden, kolaborasi tersebut juga merupakan satu proses yang tidak dapat terpisahkan.

BACA JUGA: Potensi Jadi Lumbung Pangan Dunia, Pakar Ungkap Alasan Pentingnya Pertanian Indonesia

“Yang kerja itu beberapa kementerian, ada kementerian teknisnya Kementerian Pertanian. Ada membuat land clearing, irigasi, itu ada di Kementerian PU. Ada yang berkaitan dengan cadangan strategis bisa juga di (Kementerian) Pertahanan,” ujarnya.

Ditekankannya, pengembangan food estate di sejumlah wilayah di tanah air bukan pekerjaan mudah. Angka keberhasilan panen pada tanaman, akan meningkat dan mulai normal pada tanaman keenam atau ketujuh.

“Tanaman pertama biasanya gagal, menanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen, ketiga baru biasanya, ketujuh, keenam, ketujuh itu biasanya baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan,” kata Presiden.

Disampaikan Jokowi, berbagai permasalahan pada program ini dapat terus terjadi. Untuk itu, pemerintah akan melakukan evaluasi dan perbaikan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

“Jadi semuanya akan diperbaiki dan semuanya harus dievaluasi, harus dikoreksi, harus diulang. Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun, lupakan,” tandasnya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya