Pilihan Sabtu, 25 Juni 2022 | 15:06

Layang-layang Tertua di Dunia, Ada di Festival Kaghati Kolope Sulawesi Tenggara 

Lihat Foto Layang-layang Tertua di Dunia, Ada di Festival Kaghati Kolope Sulawesi Tenggara  Ilustrasi layangan Kaghati. (Foto: Culura.id)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Sulawesi Tenggara sangat beruntung. Tiga festival di wilayah itu masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022.  

KEN adalah kumpulan event berskala internasional dari 34 provinsi di Indonesia. Digelar untuk mempromosikan destinasi pariwisata.

Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, memberdayakan potensi lokal, sekaligus memberikan dampak positif bagi kondisi ekonomi, sosial, dan budaya daerah tersebut.

Ini dia festival di Sulawesi Tenggara yang berhasil masuk Kharisma Event Nusantara 2022.

1. Wakatobi Wonderful Festival 

Wakatobi Wonderful Festival and Expo. Festival satu ini bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata dan keragaman budaya di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Kamu bisa temukan atraksi budaya bahari dari pulau di sekitar Wakatobi, pameran produk ekonomi kreatif Wakatobi, festival kuliner, hingga berbagai pagelaran seni dan budaya.

2. Festival Tangkeno

Festival Tangkeno adalah festival budaya yang diadakan untuk mempromosikan potensi wisata di Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Baca juga:

Bupati Cirebon Bangga dengan Gegesik Kreatif Festival

Spot Foto Terbaik yang Wajib Dikunjungi Peserta 1000 Tenda Kaldera Toba Festival

Erat dengan nilai-nilai budaya lokal, Festival Tangkeno merupakan acara tahunan yang selalu menyelipkan unsur budaya. Sekaligus menjunjung tinggi kebersamaan gotong royong yang sudah ditanamkan sejak dulu. 

Biasanya, dalam Festival Tangkeno diisi dengan berbagai kegiatan menarik, seperti pameran kuliner hingga kerajinan tangan khas Kabaena. 

3. Festival Kaghati Kolope

Festival yang rencananya digelar pada Juni 2022 ini diselenggarakan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Festival layang-layang khas Sulawesi Tenggara. Konon, layang-layang Kaghati merupakan layang-layang tertua di dunia. 

Berbeda dengan layang-layang pada umumnya, layang-layang tradisional dari Sulawesi Tenggara ini terbuat dari daun kolope kering, kulit bambu, serat nanas, dan tali.

Meskipun terbuat dari bahan-bahan alami, layang-layang Kaghati tahan air dan bisa terbang tinggi. 

Menariknya lagi, dalam Festival Kaghati Kolope juga akan memperlihatkan ketahanan dari layang-layang tradisional berukuran lebih dari 100 cm yang bisa terbang tinggi selama beberapa hari.

Itu dia tiga festival budaya asal Sulawesi Tenggara yang berhasil masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara 2022. []



Berita Terkait

Berita terbaru lainnya