Pilihan Senin, 25 Juli 2022 | 11:07

Lobster Toba, Sajian Unik dan Gurih dari Perairan Danau Toba

Lihat Foto Lobster Toba, Sajian Unik dan Gurih dari Perairan Danau Toba Sajian Lobster Toba. (Foto: Facebook Toni P Sianipar)
Editor: Tigor Munte

Pematangsiantar - Seorang warganet bernama Toni P Sianipar mengunggah sebuah status di akun Facebook pada 23 Juli 2022 malam, sekitar pukul 21.33 WIB.

Status dengan narasi dan dua foto, tentang Lobster Toba. Lobster Toba, kini menjadi salah satu kuliner pilihan tersendiri di Kawasan Danau Toba, Sumatra Utara.

Foto milik Toni, pertama menunjukkan Lobster Toba yang siap santap, lengkap dengan sambalnya yang mengundang liur dan selera.

Foto kedua menunjukkan seekor udang lobster, yang ditemukan di perairan Danau Toba. 

Di narasi statusnya, Toni menyebut Lobster Toba yang di dunia kuliner lebih sering disebut crayfish, yakni sejenis freshwater crustaceans

Ditangkap nelayan di perairan Danau Toba dengan box berumpan kelapa. Lobster Toba tulis dia, kini menjadi mata pencaharian baru bagi masyarakat di Kawasan Danau Toba. 

"Masih terhitung makanan baru di Toba. Seingatku baru 4-5 tahun ini si udang gede kepala ini mulai dikenal sebagai kuliner unik Toba. Daya tariknya terhitung eksotik juga," ungkapnya, dikutip Opsi.di pada Senin, 25 Juli 2022.

Menurutnya, di berbagai restoran di Toba, Lobster Toba ditawarkan dengan cara dimasak bumbu Padang, saus tiram, atau di-steam

"Dagingnya sedikit, tapi mengasyikkan saat memakannya. Gurih, manis dan nyam-nyam!!" tutur Toni. 

Dia berujar, di beberapa kampung pinggir danau, mungkin karena repot menjual ke sentra wisatawan, lobster ini ditawarkan sebagai “Indomie Lobster”. 

Baca juga:

Greenpeace dan KSPPM Bentang Spanduk Raksasa di Perairan Danau Toba

"Unik. Terdengar mewah, tapi murah karena di kampung.  Di Resto Jenny di Tuktuk, Samosir, Lobster Toba ditawarkan Rp 200 ribu per Kg. Isinya 12-14 ekor. Cukup buat berlima atau berenam. Bisa pilih cara masaknya. Di foto pertama, pilihanku, di steam dengan garlic dan onion, plus sereh dan jahe. Makannya pakai bumbu kecap rawit-lemon. Seger!!" ungkapnya.

Dia menambahkan, kalau buat barbeque pribadi, bisa beli ke nelayan langsung. Saat mereka menarik box di pagi hari. Bisa Rp 75-100 ribu per Kg.

Lobster Toba ini memang kerap menjadi tangkapan nelayan di Tuktuk Siadong, Kabupaten Samosir. 

Seorang marga Hutahaean di sana, dikenal sebagai nelayan udang Lobster Toba. Dilansir dari DP News, Hutahaean menyebut, menangkap udang lobster Toba sangat sulit.

Tak lain karena habitatnya di dasar danau dengan kedalaman 10 meter sampai dengan 30 meter. 

Baca juga:

Tengah Diajukan, Menjadikan Danau Toba Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus

Penuturannya, dia harus menggunakan alat perangkap udang yang di dalamnya diberi umpan daging ikan. 

"Perangkap ini lalu kami tenggelamkan ke dasar danau dengan seutas tali nilon," terangnya.

Jika sedang bernasib baik, Hutahaean bisa mendapatkan 2 Kg Lobster Toba ini per hari. Sehari bisa saja mendapatkan di bawah 1 Kg per hari. 

Hasil tangkapan biasanya ditawarkan kepada para tamu hotel di Tuktuk Siadong dengan harga Rp 150 ribu per Kg.

Harga Lobster Toba ini di pasaran sebetulnya cukup bervariasi, tergantung besaran hasil tangkapan.

Untuk ukuran besar dengan 7-4 ekor satu Kg ada yang dijual dengan harga Rp 7 ribu- Rp 80 ribu per Kg. Ukuran kecil dan sedang antara Rp 50 ribu- Rp 60 ribu per Kg.

Hasil tangkapan selain ditemukan langsung di Kawasan Danau Toba, juga bisa didapatkan dari pengumpul yang datang dari Kota Pematangsiantar.

Seorang nelayan di Porsea, Kabupaten Toba bermarga Napitupulu mengaku hasil tangkapan tak selalu banyak.

Jika hasil tangkapan sedikit dijual ke pasar tradisional. Tapi jika hasilnya lumayan banyak dijual ke pengumpul yang datang dari Kota Pematangsiantar.

Napitupulu mengaku, keberadaan udang lobster dari perairan Danau Toba ini sedikit banyak menambah penghasilan bagi mereka.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya