Blora - Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan apresiasi atas inovasi Polres Blora, dalam membantu petani mengurangi hama tikus yang sedang merebak, melalui lomba gropyokan tikus di Kecamatan Kradenan dan Kedungtuban.
Sebab, lanjut bupati, sebelumnya para petani banyak yang menggunakan jebakan tikus dengan memakai listrik, dan kerap menimbulkan korban jiwa.
“Alhamdulillah, kini kita dorong bersama melalui gropyokan tikus. Ke depan, kita juga ingin pengendalian populasi tikus ini bisa dilakukan dengan pemasangan rubuha atau rumah burung hantu, yang merupakan predator tikus alami,” ucap bupati pada penyerahan piala lomba gropyokan tikus, di halaman Kantor Kecamatan Kedungtuban, Selasa 30 Agustus 2022.
Baca juga: Wali Kota Bandung Ajak Warga Bersama Merawat Toleransi
Disampaikan, mengingat Kecamatan Kradenan dan Kedungtuban merupakan lumbung padi, upaya memerangi hama tikus akan terus dilakukan, agar potensi panen dapat maksimal.
“Saat ini, ketahanan pangan menjadi hal yang penting, yang sering ditekankan oleh Bapak Presiden. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama untuk dapat hadir memberikan pelayanan kepada petani,” pungkasnya.
Kapolres Blora AKBP Fahrurozi, mengaku dirinya senang bisa ikut membantu upaya penanganan hama tikus di Kabupaten Blora.
“Jujur bagi saya ini adalah hal yang baru. Istilah gropyokan, baru saya dengar di Blora ini. Sehingga, atas usulan Forkopimcam, para praja beberapa waktu lalu, kita adakan lomba sekalian, agar semangat bersama-sama membasmi tikus. Ke depan, kita bersama Pak Bupati juga akan terus siap berdiskusi bersama mencari jalan terbaik, agar hama tikus ini bisa kita tekan bersama,” terang Kapolres.
Baca juga: Wapres - Wagub Jawa Barat Dorong Pengawasan di Pondok Pesantren
Kades Medalem, Anik Juarti, mengaku senang desanya bisa mendapat juara I dalam lomba gropyokan tikus. Menurutnya, gropyokan tikus dinilai efektif, daripada pakai jebakan listrik yang bisa membahayakan petani sendiri.
“Tidak hanya saat lomba saja, kegiatan ini terus akan kita laksanakan secara berkala, agar populasi tikus bisa terus ditekan. Desa kami Medalem merupakan salah satu lumbung padi di Kecamatan Kradenan yang berada di tepi Sungai Bengawan Solo,” ungkapnya.
Sebagai informasi, juara I lomba gropyokan tikus yakni, Desa Medalem, Kradenan yang berhasil memperoleh 4.258 ekor tikus, juara II diraih Desa Sumber, Kradenan sebanyak 2.969 ekor, dan juara III diraih Desa Nglandeyan, Kedungtuban dengan 2.053 ekor. []