News Sabtu, 09 Juli 2022 | 14:07

Luhut Pandjaitan Tinjau Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai untuk Persiapan Presidensi G20

Lihat Foto Luhut Pandjaitan Tinjau Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai untuk Persiapan Presidensi G20 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan (tengah) Menparekraf Sandiaga Uno. (Foto: Dok. Kemenko Marves)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau kesiapan dari Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai yang telah direvitalisasi, untuk persiapan Presidensi G20 Indonesia yang akan dilaksanakan November mendatang.

Ketua Bidang Penyelenggara Acara Presidensi G20 Indonesia itu menyebut, terminal ini nantinya akan digunakan sebagai tempat parkir pesawat dan tempat kedatangan para pejabat tinggi negara yang menjadi bagian dari Presidensi G20 Indonesia.

"Beberapa pembangunan sudah berjalan, yaitu terminal VVIP lounge, beautifikasi gedung VVIP eksisting, serta beautifikasi dan revitalisasi terminal bandara," kata Luhut seperti mengutip keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 Juli 2022.

Dia mengatakan sudah berdiskusi dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar pembangunan ini terus dikerjakan dengan cepat, sehingga paling tidak September 2022, gedung VVIP sudah dapat digunakan.

"Kita coba kejar untuk seluruh pembangunan Terminal VVIP ini, karena hanya tinggal hitung waktu saja untuk para pejabat negara datang," ujarnya.

Selesai mengunjungi Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai, Menko Luhut langsung melanjutkan dengan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. 

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, TNI-Polri, serta seluruh perwakilan kementerian, dan atau lembaga terkait. 

Beberapa poin yang dibahas dalam rapat ini, yaitu persiapan di bidang kesehatan, infrastruktur dan logistik, protokoler dan keamanan, dan penanganan atau pengelolaan sampah.

Menko Marves berpesan agar seluruh kesiapan untuk Presidensi G20 Indonesia November mendatang, disiapkan dengan sebaik mungkin dan koordinasi serta kerja sama antar lembaga ditingkatkan.

"Saya minta kerja sama kita semua untuk mengurus acara ini. Saya minta kesiapan G20 selesai Oktober di minggu ke-3 atau ke-4. Semua unsur harus terlibat dan saling kerja sama," tuturnya.

Sementara itu, Menkes Budi mengatakan bahwa prioritas dari acara Presidensi G20 Indonesia, yaitu adanya pengamanan dan keamanan yang salah satunya masuk dalam aspek kesehatan.

"Kesehatan akan jadi prioritas kita. Seluruh delegasi nantinya akan dicek dan pastinya sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19," tutur Menkes.

Dia juga mengaku sudah siap dengan berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit di kawasan Bali. 

"Unsur kesehatan seperti vaksinasi, kemudian perawatan bagi yang mungkin terpapar, hingga pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat, jadi prioritas kami," katanya.

Di sisi yang lain terkait protokoler dan keamanan, Menko Luhut memerintahkan TNI-Polri untuk selalu berkoordinasi, karena pengamanan bagi kepala negara dari berbagai negara pasti jadi hal krusial.

"Akan banyak kepala negara yang hadir, saya minta TNI – Polri untuk koordinasi aktif. Paling utama, perhatikan baik protokoler dan keamanan untuk negara seperti Amerika, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Uni Emirates Arab (UEA), hingga Rusia. Semua ini pengaturannya harus jelas," ucap Luhut.

Kesiapan infrastruktur dan logistik selain untuk Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai juga telah disiapkan di berbagai tempat. 

Beberapa di antaranya, yaitu mengenai akomodasi transportasi bagi delegasi, kemudian dalam hal komunikasi, jalan raya, jaringan listrik hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan mengenai kesiapan Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Tidak lupa dia mengingatkan soal tata kelola sampah di beberapa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle ( TPST 3R), agar semua sampahnya bisa diproses baik dan juga dibersihkan.

"Ini juga jadi salah satu komponen kesiapan kita untuk Presidensi G20 Indonesia. Seluruh TPST 3R di Bali yang dikerjakan oleh PUPR dan juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bisa menyelesaikan manajemen pengelolaan sampah ini sebelum November," kata Luhut Pandjaitan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya